Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MENTERI Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir tidak menutup kemungkinan adanya orang yang mengaku-aku dekat dengan dia dan menjadi "makelar" dalam pemilihan rektor di sejumlah universitas. Namun mantan Rektor Universitas Diponegoro, Semarang, ini mengaku tak tahu ada ulah orang seperti itu. Nasir pun tak bisa mencegah mereka "memperdagangkan pengaruh" kepada calon rektor. "Itu normal, tapi saya tidak mau," kata Nasir ketika menerima tim Tempo untuk wawancara di ruang kerjanya, Kamis dua pekan lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo