Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

5 Fakta Satpam Sekolah Pengedar Sabu

Satpam di sebuah sekolah di Cilandak, Jakarta Selatan, diketahui sudah hampir setahun mengedarkan sabu. Apa saja fakta lainnya?

24 Juli 2023 | 16.17 WIB

Ilustrasi sabu. Reuters
Perbesar
Ilustrasi sabu. Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menangkap seorang pengedar narkoba jenis sabu yang berprofesi sebagai satpam di salah satu sekolah di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Pelaku berinisial RR, 29 tahun, disebut sudah mengedarkan sabu sudah hampir setahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Lantas, siapa saja pembelinya? Adakah guru atau siswa yang membeli sabu dari RR? Bagaimana pula kronologi penangkapan RR? Berikut 5 fakta ihwal satpam sekolah pengedar sabu yang dihimpun Tempo.

Kronologi penangkapan

Kapolsek Cilandak Komisaris Polisi (Kompol) Wahid Key mengatakan, polisi telah menangkap RR, penyuplai, dan pembeli sabu. RR ditangkap pada Senin, 17 Juli 2023 pukul 14.00 WIB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saat hendak ditangkap, tersangka sedang bertugas di sekolah dan berusaha melarikan diri. Namun, akhirnya berhasil diringkus setelah terjadi kejar-kejaran," ujar dia.

Hampir setahun edarkan sabu

Dari hasil penyelidikan, menurut Wahid, RR melakukan transaksi narkoba di luar sekolah sudah hampir setahun. Karena itulah, pihak sekolah tidak mengetahui aksi tersebut.

"Selain rekan seprofesi, untuk guru dan murid dari penyelidikan belum kami temukan," kata Wahid, seperti dikutip Tempo, Senin, 24 Juli 2023.

Polisi amankan dua satpam sekolah

Wahid menuturkan, narkotika yang dijual RR dibeli oleh temannya AF, 25 tahun, sesama satpam sekolah. "Satpam sekolah yang diamankan ada dua, RR berperan sebagai pengedar sabu paketan Rp 400 ribu dan AF (laki-laki usia 25 tahun) selaku pemakai yang membeli dari RR," kata Wahid.

Pemakai ditangkap di lokasi yang sama

Sebagai pemakai sabu, AF yang berprofesi sebagai satpam di sekolah Al Wildan Internasional juga ditangkap lantaran kerap membeli sabu dari RR. AF ikut ditangkap di lokasi yang sama. Barang bukti yang disita dari RR ada beberapa paket sabu, sedangkan dari AF ada satu paket sabu.

Wahid mengatakan, RR menjual sabu kepada para pemakai yang dikenal dekat dengannya, termasuk AF. Pelaku selalu menjual satu paket sabu tidak lebih dari satu gram.

Dukungan pihak sekolah

Wahib menyatakan pihak sekolah telah mendukung upaya kepolisian memberantas peredaran narkoba. Selain itu, dia juga mengimbau kepada sekolah agar lebih berhati-hati dan selektif mempekerjakan seseorang di lingkungan sekolah.

Polisi juga masih menelusuri siapa pemasok sabu yang dijual RR. "Seperti kabur, karena biasanya mereka sensitif (saat ada penangkapan)," tutur Wahid.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

    M. Faiz Zaki

    Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

    close

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

    Logo
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus