Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang warga Surabaya, Jawa Timur, Ali Mahfud, melaporkan sebuah akun media sosial X, @pasifisstate, ke Polrestabes Surabaya karena memplesetkan logo Nahdlatul Ulama (NU) menjadi "Ulama Nambang" pada Kamis, 20 Juni 2024. Plesetan itu diduga sebagai kritik terhadap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang menerima konsesi tambang dari pemerintah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Nu.or.id, logo NU dibuat oleh KH Ridwan Abdullah, ulama yang dikenal alim dan pintar melukis. Salah satu pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari, memberikannya tugas untuk membuat logo NU dengan syarat tidak meniru lambang lain dan memiliki wibawa, sehingga tidak membosankan sampai kapan pun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Awalnya, ia diberi waktu selama satu setengah bulan untuk menyelesaikan logo NU. Namun, ia kesulitan untuk membuatnya walau syaratnya cukup mudah. Hingga muktamar makin dekat, KH Ridwan belum juga mendapatkan ide yang memuaskan untuk lambang NU. KH Wahab Chasbullah, pendiri NU lainnya, pun menegurnya untuk segera menyelesaikan tugas tersebut karena sudah mendekati muktamar.
Hingga akhirnya, pada suatu malam, KH Ridwan mengambil wudhu dan melaksanakan salat istikharah dengan harapan mendapatkan inspirasi atau ilham. Saat ia tidur seusai salat, ia bermimpi melihat sebuah gambar seperti bola dunia dikelilingi bintang dan tali penyambung dan pengait.
Akhirnya, jadilah lambang NU yang dikenal saat ini, yaitu berupa bola dunia yang terdapat peta Indonesia di dalamnya. Bola dunia ini dikelilingi oleh tali yang membuat dua simpul. Terdapat pula lima bintang pada bagian atas bola dunia dan empat bintang pada bagian bawah bola dunia. Selain itu, terdapat tulisan NU dalam tulisan latin dan huruf Arab.
1. Bola dunia
Bola dunia melambangkan planet bumi sebagai tempat tinggal, hidup, bersosial, berikhtiar, beramal dan bekerja. Bumi juga mengingatkan manusia yang berasal dari tanah dan akan kembali menjadi tanah. Ini sesuai dengan Al-Quran Surah Taha Ayat 55.
2. Tambang
Tambang yang melingkar memiliki arti persaudaraan (ukhuwwah) yang mengikat sesama muslim (ukhuwwah Islamiyyah), sesama bangsa Indonesia (ukhuwawh wathoniyyah), dan sesama manusia (ukhuwwah basyariah).
Jumlah untaiannya 99 melambangkan Asmaul Husna. Tambang itu juga ditalikan dengan longgar yang memiliki arti bahwa NU selalu fleksibel dan dinamis dalam menentukan hukum dan sikap politik. Hal ini diambil berdasarkan Al-Quran Surah Ali Imran Ayat 103.
3. Peta Indonesia
Peta ini mewakili bentuk kecintaan NU kepada tanah air dan bangsa. Karena masyarakat hidup, menghirup udara, minum air dari tanah Indonesia. Itulah makanya Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari mengeluarkan jargon hubbul wathon minal iman yang berarti cinta tanah air adalah bagian dari iman.
4. Sembilan bintang
Terdapat sembilan bintang yang melingkari bola dunia jika disatukan melambangkan Wali Sanga, sembilan wali yang menyebarkan Islam di Indonesia. Jika dilihat satu persatu, bintang paling besar di bagian atas melambangkan Rasulullah SAW.
Adapun empat bintang di bawahnya adalah Khulafaur Rasyidin. Sementara empat bintang di bawah tulisan NU adalah empat Imam Mujtahid Madzahibul Arba'ah, yakni Imam Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali.
5. Tulisan NU dengan huruf Arab
Tulisan Nahdlatul Ulama dalam huruf Arab melintang di tengah bumi untuk menunjukkan nama organisasi tersebut, Nahdlatul Ulama, yang berarti kebangkitan para ulama. Sedangkan warna latar memakai warna hijau yang merupakan lambang kesuburan.
Pilihan Editor: Sejarah Terbentuknya NU beserta Para Pendirinya