Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Muhammad Syahril menyatakan kenaikan angka kasus Covid-19 saat ini belum dalam taraf lonjakan. Meskipun demikian, Kemenkes mengakui adanya kenaikan dalam sepekan terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dalam satu minggu terakhir ini kita ada kenaikan kasus, saya ulangi kenaikan kasus, belum menjadi lonjakan", kata Syahril saat konferensi pers secara daring melalui Zoom, Jumat, 4 November 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Kamis kemarin, 3 November 2022, Kemenkes mencatat adanya kenaikan kasus Covid-19 di 30 provinsi. Jumlah kasus baru yang terkonfirmasi sebanyak 4.951 sehingga menambah total kasus sejak awal pandemi, Maret 2022, mencapai 6.507.610. Kenaikan angka kasus ini berkaitan dengan kemunculan subvarian atau varian baru yakni Omicron XBB.
Syahril pun menyatakan angka kematian akibat Covid-19 pun mengalami kenaikan dari tanggal 18 Oktober - 3 November 2022. tercatat sebanyak 42 orang dinyatakan meninggal dunia dalam periode tersebut.
Omicron XBB tak separaah Omicron BA.4 dan BA.5
Meski mengalami kenaikan, Syahril menjelaskan angka kenaikan kasus subvarian XBB ini tidak terlalu tinggi bila dibandingkan dengan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Dia juga menjelaskan karakteristik dari subvarian Omicron XBB ini memiliki tingkat keparahan atau kegawatannya tidak terlalu berat.
Sehingga, ia mengkalim pasien yang terkonfirmasi terpapar subvarian ini tidak terlalu banyak yang di rawat di rumah sakit bila dibandingkan dengan sebelumnya.
"Jadi yang masuk rumah sakit tidak terlalu banyak dan yang meninggal pun begitu ya", kata dia.
Negara lain sudah mengalami penurunan kasus
Tak hanya di Indonesia, Syahril menyebutkan setidaknya ada 28 negara yang melaporkan adanya peningkatan kasus Covid-19 subvarian XBB dan ada juga yang melaporkan penurunan kasus.
"Seperti Singapura, Singapura itu pernah sampai 18 ribu (kasus) per harinya tapi sekarang sudah 6 ribu (kasus), 5 ribu (kasus). Jadi sudah turun. Cepat naiknya tapi juga cepat turunnya", ujarnya. Ia juga berharap Indonesia juga dapat menurunkan angka kasus saat ini dengan cepat.
Oleh sebab itu, pihak Kementerian Kesehatan mengimbau pada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan, melakukan vaksinasi dosis ketiga atau Booster, dan jangan panik menghadapi subvarian baru dari Covid-19.
"Kita waspada, tetapi kita juga jangan panik karena varian baru ini tidak sedahsyat, tidak seberat dari sub varian sebelumnya", tuturnya.
GADIS OKTAVIANI