Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto mengatakan akan memaparkan rencana tim investigasi mengusut kasus penembakan Pendeta Yeremias Zanambani di Intan Jaya, Papua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Benny menjadi Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang dibentuk oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md. "Senin akan saya paparkan bersama tim setelah mendapat arahan dari Menkopolhukam," kata Benny kepada Tempo, Sabtu, 3 Oktober 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Benny mengatakan sudah mengikuti perkembangan kasus penembakan Pendeta Yeremias. Apalagi, kasus ini juga mendapat perhatian besar dari publik.
Pendeta Yeremias Zanambani adalah Ketua Klasis Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Hitadipa di Intan Jaya, Papua. Ia meninggal diduga ditembak aparat Tentara Nasional Indonesia pada Sabtu sore, 19 September lalu.
"Dalam kapasitas saya sebagai Ketua Harian Kompolnas memang saya sudah mengikuti perkembangan kasus ini karena termasuk kasus menonjol dan menjadi atensi publik," kata Benny.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md membentuk TGPF Intan Jaya untuk mengusut polemik di daerah tersebut, termasuk penembakan Pendeta Yeremias. Tim yang diketuai Benny Mamoto ini beranggotakan 18 orang.
Duduk sebagai wakil ketua ialah Deputi Bidang Koordinasi Hukum dan Hak Asasi Manusia Kemenkopolhukam Sugeng Purnomo. Adapun beberapa anggota di antaranya Henok Bagau (Ketua Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kemah Injil Indonesia di Timika), Samuel Tabuni (Tokoh Masyarakat Papua), I Dewa Gede Palguna (Universitas Udayana Bali).
Kemudian Bambang Purwoko (Universitas Gadjah Mada Yogyakarta), Rudy Heriyanto Adi Nugroho (Kepala Divisi Hukum Polri), Asep Subarkah (Badan Intelijen Negara), Eddy Rate Muis (Komandan Pusat Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia), dan Edwin Partogi Pasaribu (Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban).