Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menggelar puncak Festival Antikorupsi Komunitas 2017 di Lapangan Puputan Badung pada Sabtu, 9 Desember 2017. Acara bertema “Puputan! Lawan Korupsi” itu merupakan kerja sama KPK dengan komunitas di Bali.
“Ini merupakan akhir dari rangkaian acara yang digelar sejak September lalu,” kata juru bicara KPK, Febri Diansyah, melalui keterangan tertulis pada Jumat, 8 Desember 2017.
Baca juga: KPK Buka Festival Komunitas Antikorupsi di Bali
Febri menjelaskan, acara tersebut digelar untuk merayakan Hari Antikorupsi Internasional. Dalam acara puncak itu, akan digelar beberapa acara secara bersamaan, di antaranya pameran foto, pemutaran film antikorupsi, penampilan teater, musikalisasi puisi, dan konser musik.
Sebanyak 16 komunitas berkolaborasi dengan KPK dalam acara ini. Lima belas komunitas itu adalah Manikaya Kauci, Kampung Puisi Jati Jagat, Lingkaran Photography, SAMAS Bali, Konsorsium Komunitas Pemerintah Kota Denpasar, Akar Rumput dan RDS, Bintang Gana, Seni Lawan Korupsi, Luden House, AJI Denpasar, Ruang Asah Tukad Abu, Plasticology, Sanggar Purbacaraka Universitas Udayana, Komunitas Djamur, Komunitas Pojok, dan Rumah Sanur.
Febri mengatakan puputan diangkat sebagai tema acara untuk merepresentasikan semangat dalam perjuangan melawan korupsi.
“Ini merupakan bentuk upaya pemberantasan korupsi hingga ke akarnya secara terus-menerus dan tuntas tanpa pandang bulu,” ujar Wakil Ketua KPK Saut Situmorang dalam sambutannya saat membuka acara.
KPK menggelar rangkaian acara Festival Antikorupsi sebagai bentuk penanaman sikap antikorupsi pada semua kelompok masyarakat. Dengan demikian, masyarakat bisa berperan memberantas korupsi, khususnya dalam hal pencegahan.
Baca juga: Aktivis Antikorupsi Sumatera Barat Peringati Hari Kesaktian Setya Novanto
Menurut Febri, KPK mendasari kegiatan ini dengan empat nilai, yakni jengah, keberanian, dedikasi, dan integritas. Empat nilai dasar tersebut masing-masing mengandung makna. Jengah mencerminkan sikap malu sehingga tertantang untuk melakukan suatu perbaikan. Keberanian menunjukkan kemampuan menjadi teladan dan menunjukkan keberanian secara transparan dalam memberantas korupsi. Dedikasi merepresentasikan komitmen aksi dalam jangka panjang dan kesediaan untuk membangun jaringan secara konsisten.
“Terakhir, integritas menunjukkan kapasitas moral dan intelektual untuk menyadari dan memahami arti korupsi serta bahayanya bagi kehidupan berbangsa,” ucap Febri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini