Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi - Penemuan pekerja yang tewas setelah jatuh ke dalam mesin pencacah sampah plastik menggegerkan warga Kelurahan Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.
Baca: Sariman Tewas Tergiling Mesin, Polisi: Korban Sering Begadang
Pekerja daur ulang plastik, Sariman, 35, ditemukan tewas mengenaskan dengan tubuh hancur di dalam mesin pencacah sampah plastik itu. Sariman adalah karyawan di lapak barang bekas milik PD Laju Mandiri di RT 02 RW 04 Kelurahan Sumurbatu.
Warga setempat, Kubil, 56, tahun, mengisahkan bersamaan dengan peristiwa itu terdengar suara benturan keras sebanyak tiga kali dari mesin pencacah sampah plastik padat tersebut.
Usai suara benturan keras itu, mesin penggiling itu macet. Tak lama kemudian, rekan kerja korban, Mamat berteriak meminta bantuan kepada warga sekitar.
Pekerja tewas tergiling mesin pencacah limbah plastik di PD Laju Mandiri di Kampung Cisalak, Bantargebang, Bekasi, Kamis 17 Januari 2019. Tempo/Adi Warsono
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Warga berdatangan, kami melihat banyak potongan tubuh dan darah berceceran," kata Kubil di lokasi kejadian, Jumat, 18 Januari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kubil menuturkan, sejumlah warga yang datang tak kuasa menyaksikan peristiwa tersebut. Bahkan, ada pekerja yang menangis histeris melihat kawannya tewas mengenaskan.
Tak ada yang berani mengevakuasi korban sampai polisi datang. "Karyawannya di sana lemas semua," kata dia.
Tak lama kemudian, polisi datang ke lokasi. Usai melakukan olah tempat kejadian perkara, jenazah diambil.
Mesin penggilingan setinggi 1,5 meter terpaksa dibongkar untuk mengeluarkan jenazah korban yang tercatat sebagai warga asal Blora, Jawa Tengah.
"Dia itu posisinya di atas, tugasnya memasukkan barang yang akan digiling," ujar Kubil.
Baca: Pekerja Tewas Tergiling Mesin Daur Ulang Plastik
Menurut dia, korban tewas setelah jatuh ke dalam cerobong mesin pencacah sampah plastik itu. Tak ada orang yang melihat atau mengetahui peristiwa itu karena suara mesin penggilingan sangat bising. Rekan korban baru tahu begitu ada darah mengalir dari dalam mesin yang langsung macet tersebut.