Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Cerita Tiga Perempuan Jumantik Nyamuk di Jagakarsa Dianiaya Warga

Seorang pria beralamat di RT 08 RW 05 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan menganiaya tiga juru pemantau jentik (jumantik) nyamuk.

3 Februari 2019 | 19.36 WIB

Kondisi tiga perempuan yang bertugas sebagai juru pemantau jentik nyamuk alias jumantik yang dipukul seorang pria, Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Ahad, 3 Februari 2019. TEMPO/Lani Diana
Perbesar
Kondisi tiga perempuan yang bertugas sebagai juru pemantau jentik nyamuk alias jumantik yang dipukul seorang pria, Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Ahad, 3 Februari 2019. TEMPO/Lani Diana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria yang tinggal di RT 08 RW 05 Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan menganiaya tiga juru pemantau jentik (jumantik) nyamuk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Salah seorang jumantik yang jadi korban pemukulan, Jayanti, menceritakan pria berusia sekitar 40 tahun itu tak mau ada pemeriksaan jentik.
Baca : Anies Baswedan Keluarkan Instruksi Gubernur Soal Penanganan DBD

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pas lagi periksa-periksa air, posisinya minta izin, dia langsung marah," kata Jayanti, 38 tahun, di rumahnya, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Ahad, 3 Februari 2019.

Jayanti adalah anggota jumantik di Kelurahan Lenteng Agung. Sementara dua orang lain yang jadi korban adalah Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) kader lansia di Lenteng Agung. Mereka adalah Nur Azizah, 42 tahun, dan Desi Yanita, 33 tahun.

Ketiganya sedang berkeliling RW 05 Lenteng Agung untuk mengecek potensi kemunculan nyamuk aedes aegypti. Sebanyak 13 kader jumantik menyambangi setiap rumah di RW 05 pada Jumat, 1 Februari 2019.

Saat tiba di salah satu perkarangan rumah RT 08 sekitar pukul 09.00 WIB, seorang pria justru menolak pemeriksaan di kediaman yang ditempatinya. Jayanti berujar, pria tersebut sedang menumpang di rumah saudara.

"Tidak, saya tidak mau (rumah) dibersihkan. Saya sudah bisa bersihkan sendiri," ucap Jayanti menirukan perkataan pria itu.

Sontak sang pria mengepalkan lima jarinya sebagai bentuk ancaman. Dia pun tak kuasa menahan amarahnya dan mengejar Jayanti. Setelah mendapatinya, dia langsung memukul Jayanti.
Simak pula :
DKI Waspada DBD, Tiap Keluarga Harus Punya Kader Jumantik

Desi yang melihat kejadian itu berteriak agar pelaku urung menjalankan niatannya. Namun, pelaku justru menjedotkan kepala Desi. Nur Azizah pun sempat mendorong pelaku. "Saya ngeliat, saya dorong," ujar Nur. "Tapi semuanya diserang pakai kepalan tangan," lanjut dia.

Dari pantauan Tempo, dalam kasus penganiayaan terhadap jumantik nyamuk itu, mata kiri Nur tampak lebam. Begitu juga dengan mata kanan Jayanti yang masih terlihat jelas bengkak. Siang ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melihat kondisi mereka. Menurut Anies, pelaku sudah ditahan di Kepolisian Sektor Jagakarsa sejak kemarin.

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus