Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Demam Panggung Setelah Pulang

Setelah bebas dari suaminya, Manohara disibukkan wawancara eksklusif sejumlah media. Mabuk dalam popularitas dan menomorduakan kasus hukumnya.

8 Juni 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

EMPAT belas halaman tuntutan untuk Pangeran Kelantan, Tengku Temenggong Mohammad Fakhry, 31 tahun, sejak Kamis pekan lalu dipetieskan Otto Cornelis Kaligis. "Ibunya tidak serius, padahal Mano-nya mau," kata Kaligis kepada Tempo.

Kaligis memang lagi mutung membela model asal Indonesia, Manohara Odelia Pinot. Kepulangan Mano ke Indonesia, Ahad dua pekan lalu, seharusnya bisa memperkuat laporan ibu Mano, Daisy Fajarina, ke polisi, awal Mei lalu.

Alih-alih melayani pengacara, Mano malah sibuk meladeni wawancara eksklusif sejumlah stasiun televisi. Jadwal visum yang telah disiapkan kuasa hukum, Senin dan Selasa pekan lalu, pun batal. "Mereka kena demam panggung," kata Kaligis.

Kepada media, Mano mengaku pernah disetrika dan disilet suaminya. Perempuan 17 tahun itu juga mengaku mengalami kekerasan seksual dan mental. Bahkan, katanya, untuk menyembunyikan stres, Fakhry menyuntikkan hormon supaya badan Mano gemuk.

Namun, kata Kaligis, tuduhan itu akan sulit dibuktikan jika visum terlalu lama dilakukan. "Bekasnya akan hilang," katanya. Sikap tidak serius Daisy juga diutarakan Ratna Sarumpaet. Pemilik Ratna Sarumpaet Crisis Centre ini mengaku pernah diminta Daisy membantu proses hukum Mano ke polisi. "Setelah saya laporkan, dia tidak datang, alasannya macam-macam," kata Ratna.

Juru bicara Markas Besar Kepolisian Indonesia, Irjen Abubakar Nataprawira, membenarkan pernyataan itu. Tetapi Daisy membantah. Dia mengatakan, safari ke media sebagai bentuk terima kasih, karena media telah membantu kepulangan Mano. "Mano sayang sama media," katanya.

Akibat terlalu digeber, Mano jatuh sakit setelah syuting di sejumlah stasiun televisi selama dua hari berturut-turut sampai larut malam. Daisy bahkan terpaksa mengungsikan Mano ke Hotel Grand Hyatt karena rumahnya di bilangan Slipi, Jakarta Barat, selalu dipenuhi kru infotainment.

Menurut Kaligis, diam-diam Daisy punya skenario lain dengan menunjuk kuasa hukum baru, Elza Syarief, Rabu pekan lalu. "Otomatis saya mundur," katanya. Elza membenarkan sudah menjadi pengacara Mano. Kaligis, katanya, tetap pengacara Daisy. "Mano pengen pengacara perempuan," kata Elza.

Elza langsung mendampingi Mano untuk memberikan laporan peristiwa dan berita acara pemeriksaan di Mabes Polri, Jakarta. Selama enam jam, Mano menjawab puluhan pertanyaan dari penyidik Direktorat Keamanan Trans Nasional Markas Besar Kepolisian Indonesia.

Daisy sendiri membantah adanya pemeriksaan itu. Adapun mengenai materi pemeriksaan, Elza memilih bungkam. Wakil Direktur Direktorat Satu Keamanan Trans Nasional Markas Besar Kepolisian Indonesia, Carlo Tewu, juga enggan berkomentar. "Saya enggak punya kewenangan," katanya.

Menurut Kaligis, upaya pemeriksaan itu sia-sia. Pasalnya, tempat kejadiannya di Malaysia. Seharusnya, Elza menyiapkan tuntutan hukum internasional. Pakar hukum internasional Hikmahanto Juwana pun menyarankan Mano melaporkan langsung ke polisi Malaysia.

Menurut orang kepercayaan Fakhry, Muhammad Soberi Safii, tuduhan yang dilontarkan Mano tidak benar. Sebagai suami dari perkawinan pada 26 Agustus 2008, katanya, Fakhry sangat menyayangi Mano. Menurut Soberi, tuduhan itu akal-akalan Daisy supaya Mano bisa dikuasai. "Jangankan disiksa, disentuh orang lain saja tak boleh," kata Soberi.

l l l

HARAPAN Daisy bertemu putrinya mulai terbuka ketika bersua dengan kerabat Istana Kelantan, Dato' Kadar Shah, di Hotel Grand Hyatt Jakarta, pertengahan Mei lalu. Dato' berjanji melobi Kelantan agar Daisy bisa bertemu putrinya.

Pada 26 Mei, Dato' datang lagi ke Jakarta. Kali ini ia membawa berita penting: Fakhry mengizinkan Mano berkomunikasi dengan ibunya lewat telepon seluler Dato'. Setelah itu, hasrat Daisy bertemu putrinya semakin menggebu. Apalagi Dato' mengatakan, Istana Kelantan sudah memberikan restu.

Daisy meminta pertemuan di Singapura, ketika Mano menjenguk Sultan Kelantan yang dirawat di Rumah Sakit Mount Elisabeth akibat serangan jantung. "Sekalian menjenguk besan," katanya.

Ketika Tempo mengunjungi Rumah Sakit Mount Elizabeth, Sultan Kelantan, Sultan Ismail Ibni Al-Marhum Sultan Yahya Petra, memang menjalani perawatan di kamar VIP, tower B, lantai VI, sejak 25 Mei. Empat pengawal Istana menjaga ketat kamar itu. Mereka tak mengizinkan Tempo membesuk Sultan.

Kabar Mano tiba di Singapura diterima Daisy pada Jumat malam dua pekan lalu. Menurut kerabat Daisy, Rudi, seorang keluarga Istana Kelantan memberitahukan Mano dan suaminya menginap di Hotel Royal Plaza on Scott di Orchard Road. "Sabtu sore, akhirnya saya terbang ke Singapura menuju hotel itu," kata Daisy.

Kepala Komunikasi Pemasaran Royal Plaza, Laura Lim, menyatakan kepada Tempo, tarif kamar di hotel itu US$ 250 sampai US$ 300 per malam. Keluarga Istana Kelantan saat itu menginap di lantai 13 kelas eksekutif.

Setiba di Singapura, Daisy bersama kakak Mano, Dewi Sari Asih, menghubungi Kedutaan Besar Indonesia dan Amerika Serikat. Dua kedutaan itu dianggap bisa membantu karena Mano tercatat sebagai warga kedua negara itu. "Mano punya kewarganegaraan Amerika karena ayahnya dari sana," katanya.

Kedatangan Daisy tercium oleh Istana Kelantan. Fakhry segera mengajak Mano berkemas kembali ke Kelantan. Menurut Mano, ia lalu mencari akal supaya bertahan lama di hotel itu dengan bersembunyi di kamar mandi di lantai 13. Namun taktik Mano terbongkar. "Saya lalu dibawa turun," katanya.

Menurut seorang saksi mata, pada 20.00 waktu Singapura, Fakhry membawa Mano ke lantai tiga untuk disembunyikan dari ibunya. Lantai itu hanya bisa diakses kalangan tertentu. Nah, di dalam lift, Mano menekan tombol darurat.

Sejumlah polisi setempat, kata saksi itu, segera berkerumun di depan lift. "Ketika pintu lift terbuka, Fakhry kaget karena ada polisi," katanya. Tak mau repot, Fakhry melepaskan Mano. Menurut saksi itu, Mano dibawa ke kamar 314 untuk diamankan.

Fakhry kembali ke lantai 13. Ia sengaja menghindar karena tak mau tersangkut urusan hukum di Singapura. Soalnya, "Hanya Sultan yang punya kekebalan hukum di Singapura." Tak lama kemudian, staf Kedutaan Amerika dan Biro Penyelidik Federal (FBI) tiba di hotel. Lima staf Kedutaan Indonesia datang belakangan.

Di lobi hotel, Daisy saat itu sedang bingung mencari kamar putrinya. Tiba-tiba seorang perempuan asal Sulawesi Selatan, yang mengenal Daisy, memberitahukan keberadaan Mano. Daisy bergegas naik. Ibu dan anak yang berpisah sejak 9 Maret lalu itu pun berjumpa. "Ini kuasa Tuhan," kata Daisy, 44 tahun.

Menurut Iswanti, wartawan Global TV yang hadir di kamar itu, dua utusan Kelantan sempat turun untuk membujuk Mano kembali ke Fakhry. Namun tawaran itu ditolak. Lalu Fakhry mengutus dua pengacaranya, menyampaikan pesan Fakhry tak keberatan Mano ikut ibunya. "Pukul empat dinihari perundingan baru selesai," kata Iswanti, yang diperkenalkan Daisy kepada polisi sebagai pembantunya.

Staf Kedutaan Indonesia di Singapura, Yayan Mulyana, menyatakan Mano saat itu tidak memegang secarik dokumen pun. Kedutaan akhirnya mengeluarkan paspor sementara. Setelah itu, Mano dan keluarganya berangkat ke Bandara Changi dengan pengawalan ketat polisi setempat.

Istana Kelantan membantah bahwa Mano melarikan diri. Menurut Soberi, pihak Istanalah yang mempertemukan ibu dan anak itu. Bahkan, katanya, Fakhry menawarkan kepada Mano: pulang ke Kelantan atau ikut ibunya.

"Mano memilih ikut ibunya, tetapi itu konspirasi, sudah disiapkan sebelumnya," kata Soberi kepada Tempo. Fakhry, yang hadir dalam wawancara itu, tidak menyangkal pernyataan Soberi.

Anton Aprianto, Munawwaroh, Rumbadi Dalle (Singapura), Safwan Ahmad (Malaysia)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus