Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus PDIP Dewi Tanjung menjalani pemeriksaan perdana untuk laporannya terhadap pendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Kepada polisi, Dewi mengaku mendapat berbagai macam perlakuan kasar dari mereka, salah satunya kata cacian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Iya, dilempari botol. Mereka teriaki saya macam macam. Kami dibilang gila, kami dibilang iblis, pasukan Dajjal, dan saya juga dibilang lonte," ujar Dewi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu, 26 Februari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dewi mengaku memiliki bukti rekaman soal pelemparan botol dan cacian itu. Ia juga berencana menghadirkan saksi yang melihat langsung kejadian tersebut. "Ada saksi dari massa yang ada di dekat saya," kata Dewi.
Dewi Tanjung menjalani pemeriksaan di Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya sekitar 2 jam. Ia mengatakan mendapat 20 pertanyaan dari penyidik tentang kejadian itu.
Salah satu pihak yang Dewi laporkan adalah seseorang dari Organisasi Masyarakat Bang Japar. Menurut dia, koordinator massa aksi tandingan untuk mengawal Anies Baswedan di Balai Kota saat itu berasal dari anggota Bang Japar.
Awal mula kericuhan itu terjadi saat Dewi Tanjung cs menggelar unjuk rasa di depan Balai Kota, Jakarta Pusat, 14 Januari 2020. Dalam tuntutannya, mereka meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mundur karena dinilai tak becus menangani banjir Jakarta di awal tahun 2020.
Dalam demonstrasi tersebut, muncul massa tandingan yang membela Anies Baswedan di Balai Kota. Kedua massa sempat saling ejek satu sama lain. "Kan mereka di sana, di depan Balai Kota ramai-ramai lempari kami, teriaki kami," ujar Dewi Tanjung.