Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejak Bom Bali I 2002, Indonesia menjadi daerah yang rawan terjadi tindak pidana terorisme yang dilakukan oleh berbagai organisasi dan kelompok teroris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak saat itu pula, aparat keamanan Indonesia melakukan berbagai operasi untuk melumpuhkan jaringan teroris yang ada di Indonesia. Tercatat beberapa gembong teroris tewas terbunuh dalam operasi yang dilancarkan oleh aparat Indonesia.
- Ali Kalora
Ali Kalora adalah pemimpin kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Ali Kalora tewas setelah baku tembak dengan Satuan Tugas Madago Raya di Pegunungan Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, 18 September 2021.
Ali Kalora menjadi pemimpin MIT menggantikan Santoso yang lebih dulu tewas di tangan Pasukan Operasi Tinombala. Ali Kalora dan pengikutnyaa adalah dalang dari beberapa kejadian teror di sulawesi Tengah, termasuk pembunuhan empat warga do Desa Lemban Tongoa serta pembakaran rumah warga dan rumah ibadah.
- Santoso
Santoso adalah pendiri dan pemimpin awal dari kelompok teroris MIT. Santoso tewas di tangan Pasukan Operasi Tinombala. Sebelumnya, Santoso menjadi sosok teroris yang paling dicari di Indonesia. Santoso bersama pengikutnya juga berafiliasi kepada ISIS.
- Noordin M. Top
Noordin M. Top adalah sosok teroris yang bertanggung jawab terhadap berbagai aksi teror yang terjadi di Indonesia. Beberapa aksi terror yang didalangi oleh Noordin M. Top adalah Bom Malam Natal 2000, Bom Marriot 2003, dan Bom Kedubes Australia 2004. Noordin M. top tewas pada 2009 dalam penyergapan yang dilakukan di Surakarta.
- Azhari Husin
Azhari Husin atau dikenal dengan nama Dr. Azhari adalah seorang insinyur asal Malaysia yang menjadi dalang dari berbagai aksi teror di Indonesia, seperti Bom Malam Natal 2000, Bom Marriot 2003, dan Bom Bali I dan II. Dr. Azhari tewas dalam penyergapan yang dilakukan oleh Densus-88 di Kota Batu pada 2005.
- Dulmatin
Dulmatin adalah sosok terorirs yang menjadi buron tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Filipina, Amerika Serikat, dan Australia. Dulmatin disebut-sebut terlibat dalam Bom Bali 2002. Dulmatin tewas di tangan anggota Densus-88 pada 9 Maret 2010 dalam penggerebkan di Pamulang.
- Daeng Koro
Daeng Koro adalah teroris yang berasal dari kelompok MIT. Sebelumnya dia anggota TNI AD yang dipecat tahun 1992 karena terlibat kasus asusila. Daeng Koro mulai terlibat aksi terorisme 2000 silam dan beragbung bersama MIT 12 tahun kemudian.
Polri menyebut bahwa Daeng Koro adalah teroris paling berbahaya karena pengalaman dan latar belakang militer yang dimilikinya. Daeng koro tewas dalam penyergapan di bulan April 2015.
- Amrozi, Imam Samudera, dan Ali Gufron
Ketiganya merupakan aktor dalam peristiwa Bom Bali 2002 (Bom bali I) yang berhasil ditangkap hidup-hidup secara terpisah oleh tim gabungan antiteror antara November-Desember di tahun yang sama. Ketiganya divonis mati pada 2003 dan dieksekusi bersama pada November 2008 di Nusa Kambangan.
EIBEN HEIZIER
Baca juga: