Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Dua Kabar Anak Hilang di Depok Dalam Sehari, Ada yang Rekayasa

Polres Metro Depok memastikan, tak satu pun kasus anak hilang pada Rabu kemarin terkait dengan penculikan.

25 April 2025 | 17.49 WIB

Ilustrasi orang hilang. Cretedoc.gr
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi orang hilang. Cretedoc.gr

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Depok - Dua kabar anak hilang masuk ke Polres Metro Depok dalam sehari. Keduanya telah ditemukan. Polisi memastikan, tak satu pun terkait dengan penculikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kepala Seksi Humas Polres Metro Depok, Ajun Komisaris Yuni. S menjelaskan informasi pertama datang dari kawasan Krukut, Kecamatan Limo. Seorang anak perempuan berinisial CR, 12 tahun, dilaporkan hilang pada Rabu malam, 23 April 2025, sekitar pukul 19.30 WIB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Yuni, CR sempat pulang dari sekolah dan berada di rumah bersama ibunya. “Setelah makan sambil main handphone, ibunya pergi mencuci pakaian. Saat ayahnya mengecek ke kamar sekitar pukul 15.00, CR tidak ditemukan di rumah,” ujarnya, Jumat, 25 April 2025.

Tetangga sempat melihat CR naik angkot. Orang tuanya kemudian menyebar informasi ke grup RT. Keesokan harinya, seorang tetangga bernama Resti mengenali CR sedang berada di Blok M Plaza. Ia mencoba mengajak pulang, tapi CR menolak dan kabur. Resti pun meminta bantuan sekuriti mal. CR akhirnya ditangkap dan dibawa pulang.

“Sampai sekarang motifnya belum jelas, karena orang tua CR belum membuat laporan resmi, hanya konsultasi dengan Bhabinkamtibmas,” kata Yuni.

Laporan kedua datang dari Kelurahan Limo. Seorang anak laki-laki berinisial AFB, 11 tahun, dilaporkan hilang oleh ibu tirinya. AFB tidak kunjung pulang hingga sore dan tidak ada di sekolah.

Ibu AFB lalu membuat laporan ke Polda Metro Jaya dan petugas menemukan anak tersebut sedang dititipkan di rumah kerabatnya. “Setelah diselidiki, AFB pernah menyampaikan ke ibunya kalau kangen sama ayahnya,” ujar Yuni. Ayah AFB diketahui sedang berada di Bali.

Rupanya rencana “hilang” itu justru disarankan oleh ibu tirinya. “Dia bilang, biar ayahnya tahu dan pulang untuk menemui AFB. Jadi ini hanya rekayasa.”

Yuni memastikan, kedua kasus tersebut murni persoalan keluarga. “Kami tetap akan berkoordinasi dengan Reskrim untuk meminta keterangan lebih lanjut dari pihak keluarga,” ujarnya.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus