Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Dua Polisi Polsek Ciputat Timur Disiram Air Keras Saat Bubarkan Tawuran

Ade Ary mengatakan terdapat dua kubu yang hendak tawuran di Ciputat Timur, yakni kelompok SCBD dan kelompok Pasundan

17 Januari 2025 | 15.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi tawuran aau pertengkaran. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dua anggota polisi Polsek Ciputat Timur, Briptu FS dan DS menjadi korban penyiraman air keras saat hendak membubarkan massa yang diduga ingin tawuran di Jalan Cirendeu Raya, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. “Disiram dengan air keras sebanyak dua botol,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, dalam keterangan tertulis, pada Jumat, 17 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan kronologi kepolisian, kejadian bermula ketika FS dan DS hendak melakukan penyekatan bersama Tim Opsnal di perbatasan Jalan Cirendeu Raya dan Jalan Cabe I. Hal itu dilakukan usai mereka mengendus adanya potensi tawuran di wilayah itu berdasarkan patroli siber melalui platform media sosial Instagram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ade mengatakan terdapat dua kubu yang hendak tawuran yakni kelompok SCBD dan kelompok Pasundan. Setelah mendapat kabar itu, sebanyak lima personel bertolak dari Polsek Ciputat Timur. Kedua korban yakni FS dan DS mengendarai motor Beat Street. 

Sekitar dua menit tiba di tempat kejadian, Tim Opsnal melihat terdapat kurang lebih 30 unit sepeda motor yang membawa segerombolan orang yang berboncengan. Berdasarkan keterangan kepolisian, mereka membawa senjata tajam berupa golok dan celurit. 

Sekelompok orang itu, kata Ade, bergerak ke arah Jalan Cabe I, tepatnya di depan Masjid Al-Ikhlas. Ade menuturkan kala itu posisi motor yang dikendarai FS dan DS berada di depan, merekapun disiram air keras sebanyak dua botol dan sempat dikeroyok. Ade mengatakan FS dan DS berhasil melarikan diri tetapi meninggalkan unit kendaraan yang mengantarkan mereka. Ia menyatakan, motor merek Honda berwarna hitam itu dibawa kabur oleh sekelompok orang tersebut. 

Selain FS dan DS, Ipda Winra yang kala itu pergi bersama mereka juga mengaku mendapat serangan ketika ingin menyelamatkan rekannya. Ipda Winra pun meninggalkan tempat dengan berlari dan meninggalkan sepeda motor Nmax yang dibawanya. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus