Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim Subdit IV Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimus) Polda Riau memburu pembunuh gajah latih yang ditemukan mati dan kehilangan gading di kawasan Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) Polda Riau Kombes Pol Nasriadi mengatakan, berdasarkan hasil pengecekan yang dilakukan pengelola Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), ditemukan ada kandungan racun pada tubuh gajah mati itu. "Anggota Polda Riau sedang melakukan penyelidikan," kata Nasriadi di Pekanbaru, Sabtu 27 Januari 2024, seperti dilansir Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nasriadi mengatakan, Polda Riau akan menyampaikan perkembangan penanganan kasus pembunuhan gajah latih untuk diambil gadingnya itu.
Polisi mulai melakukan penyelidikan setelah menerima laporan dari Taman Nasional Tesso Nilo bahwa pawang gajah (mahout) Jumadi melihat gajah yang bernama Rahman itu sudah mati pada Rabu, 10 Januari lalu.
"Mahout mendatangi Rahman untuk memberi buah-buahan. Namun beberapa kali dipanggil Rahman tidak menyahut dan setelah dicari ditemukan gajah dalam keadaan lemas. Gading sebelah kiri juga hilang," kata Kepala Taman Nasional Tesso Nilo Heru Sutmantoro.
Petugas memeriksa kondisi gajah bernama Rahman yang mati di Taman Nasional Tesso Nilo, Pelalawan Riau, Rabu, 10 Januari 2024. Sebelumnya petugas telah melakukan upaya penyelamatan seperti memberikan obat pencahar melalui mulut menggunakan selang, memberikan susu, memberikan asupan berupa gula cair, dan mencuci anus, berdasarkan panduan dan rekomendasi dari dokter hewan BBKSDA Riau. Foto: BKSDA
Jumadi lalu melaporkan temuan itu kepada koordinator mahout. Mereka bersama-sama mengecek jejak pelaku yang menyebabkan kematian gajah berusia 46 tahun itu.
Sebelum Rahman mati, sekitar pukul 15.55 WIB, para pawang gajah itu sempat memberikan pertolongan pertama untuk binatang tersebut. Berdasarkan petunjuk dokter BKSDA Riau, mereka memberikan obat pencahar berupa norit, susu dan gula cair menggunakan selang. Namun binatang itu tidak tertolong.
"Berdasarkan hasil nekropsi, kuat dugaan Rahman diracun terlebih dahulu sebelum dipotong gadingnya, kata Heru.
Pengelola Taman Nasional Tesso Nilo lantas melaporkan pembunuhan gajah Rahman itu ke Polsek Ukui, Polres Pelalawan.
Pilihan Editor: Pencurian Motor Modus Aplikasi Kencan, Suami Pasang Foto Istri untuk Tipu 22 Korban