Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seluruh koleksi benda bersejarah yang habis dilalap api di Museum Bahari, Jakarta Utara, belum diasuransikan. Kepala UPT Museum Kebaharian Husnison Nizar mengatakan hanya bangunan Museum Bahari yang telah diasuransikan.
Gedung A dan C Museum Bahari kemarin hangus terbakar pada Selasa, 16 Januari 2018. Kobaran api pertama kali ditemukan oleh petugas. Penyebab kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik di Gedung C, yang menyambar ke Gedung A.
"Penyebab pastinya kita menunggu info dari polisi, tapi info dari petugas yang melihat berasal dari konsleting listrik," kata Kepala UPT Museum Bahari, Husnison Nizar lewat telepon pada Rabu, 17 Januari 2018.
Husnison mengatakan kerugian akibat kebakaran ini tak ternilai karena seluruh koleksi yang berada di dalamnya tidak terasuransi. "Kita gak bisa menyebutkan angka karena budaya tidak bisa dinilai," kata Husnison.
Terkait koleksi-koleksi yang ada, pihak museum bekerja sama dengan ahli konstruksi, listrik, dan budaya untuk menentukan langkah yang akan diambil, terutama untuk penggantian barang-barang yang terbakar. "Iya, nanti kita lakulan penelitian lagi. Untuk replika, bisa kita bikin, cuma untuk benda aslinya kita belum tahu," kata Husnison.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, juga menyarankan agar pihak museum menutup museum untuk sementara untuk mencegah adanya barang-barang yang hilang. Museum Bahari juga akan ditutup sekitar satu sampai dua hari mendatang.
FADIYAH | TD
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini