Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hujan mengguyur kawasan Patung Kuda,Jakarta Pusat, yang menjadi pusat aksi Indonesia Gelap, pada Jumat sore, 21 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para penjual jas hujan langsung berlarian menawarkan dagangannya kepada massa aksi yang mayoritas tidak membawa perlengkapan seperti payung dan jas hujan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pak, mau satu pak sebelah sini,” ujar para massa aksi kepada pedagang jas hujan.
Dengan sigap, para pedagang itu langsung memberi jas hujan plastik yang dijual seharga Rp 10.000 Rupiah.
Setelah mayoritas massa menggunakan jas hujan plastik, orasi dilanjutkan. Lalu, sekitar pukul 16.15 WIB, ada suara ledakan petasan yang berasal dari massa. Polisi yang berjaga pun langsung bersiap siaga menggunakan atribunya.
Pada pukul 16.22 WIB, hujan masih mengguyur kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Namun, para massa aksi tetap berdiri dan menyuarakan pendapatnya.
Berdasarkan pernyataan dari juru bicara Indonesia Gelap, Tegar Afriansyah mengatakan, aksi Indonesia Gelap hari ini dihadiri oleh 2500 massa. “Untuk aksi ini dari berbagai elemen masyarakat sipil turun ke jalan, kawan-kawan NGO, buruh, dan mahasiswa,” katanya saat dikonfirmasi Tempo melalui pesan singkat WhatsApp, Jumat siang.
Adapun isi tuntutan aksi Indonesia Gelap meliputi efisiensi anggaran, kabinet gemuk, pelaksanaan program Makan Siang Gratis, hingga persoalan pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Pilihan Editor: Ramai Tagar Indonesia Gelap, Apa Maksudnya?