Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komariah, ibu Muhammad Rizky Saputra, korban tewas dalam acara bagi sembako di Monas, akan kembali diperiksa Polda Metro Jaya hari ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Iya, betul, jam 15.00 WIB atau 16.00 WIB sore, lah," ujar Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Jerry Reynold Siagian saat dihubungi, Selasa, 15 Mei 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pemanggilan kali ini, penyidik akan meminta keterangan dari Komariah perihal anaknya yang sempat terinjak-injak. Selain itu, penyidik akan menanyakan perihal riwayat kesehatan Rizky.
"Kami akan minta keterangan perihal pernyataan yang anaknya terinjak-injak serta riwayat kesehatannya," kata Jerry.
Dihubungi terpisah, kuasa hukum Komariah, Irfan Iskandar, membenarkan undangan pemeriksaan dari polisi tersebut. "Betul. Tadi anak Ibu Komariah yang memberitahukan kepada saya. Nanti saya dampingi beliau. Kami langsung ketemu di sana," ucapnya hari ini.
Sebelumnya, Komariah melaporkan kasus kematian anaknya ke Bareskrim Polri pada 2 Mei lalu. Namun kemudian kasus tersebut dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.
Komariah melaporkan Ketua Forum Untukmu Indonesia Dave Revano Santosa sebagai penyelenggara acara bagi-bagi sembako di Monas, Jakarta Pusat. Dave dituding lalai dalam acara itu sehingga menyebabkan Rizky tewas.
Laporan Komariah diterima dengan Nomor LP/587/V/2018/Bareskrim tanggal 2 Mei 2018. Dave dituding telah melakukan tindak pidana kelalaian yang mengakibatkan kematian sebagaimana dalam Pasal 359 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Namun selang beberapa hari Komariah mengajukan surat pencabutan laporannya ke polisi. "Dia (Komariah) merasa kejadian ini sebagai sebuah takdir. Oleh karenanya, ia telah meminta permintaan damai dengan panitia dan menghilangkan tuntutan yang sudah diajukan," tutur Irfan.
Selain memeriksa Komariah, polisi sebelumnya telah memeriksa orang tua Mahesa Junaedi, 12 tahun; ketua panitia sembako Monas Untukmu Indonesia, Dave Revano Santosa; serta tiga orang dokter Rumah Sakit Tarakan, Jakarta Pusat.