Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Kepala Bais Sebut Gangguan Keamanan untuk Setop RUU Otsus Papua

Kepala Bais TNI curiga gangguan keamanan di Papua bertujuan untuk menghentikan pembahasan RUU Otsus Papua.

27 Mei 2021 | 14.49 WIB

Sejumlah prajurit Yonif 315/Garuda mengikuti upacara pelepasan Satuan Tugas Pam Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) Papua di Lapangan Yonif 315/Garuda, Gunung Batu, Kota Bogor, Ahad, 23 Mei 2021. ANTARA/Arif Firmansyah
Perbesar
Sejumlah prajurit Yonif 315/Garuda mengikuti upacara pelepasan Satuan Tugas Pam Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) Papua di Lapangan Yonif 315/Garuda, Gunung Batu, Kota Bogor, Ahad, 23 Mei 2021. ANTARA/Arif Firmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Strategis Tentara Nasional Indonesia Letnan Jenderal Joni Supriyanto menyebut eskalasi gangguan keamanan di Papua, khususnya daerah Pegunungan Tengah, dalam beberapa pekan terakhir ini demi menghentikan pembahasan Rancangan Undang-undang Otonomi Khusus atau RUU Otsus Papua.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Ini sengaja mereka lakukan dan timbulkan agar pemerintah dan DPR RI untuk menghentikan rencana kita untuk revisi otsus jilid II," kata Joni dalam rapat kerja dengan Panitia Khusus RUU Otsus Papua Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 27 Mei 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Joni mengatakan, jika pemerintah dan DPR terpengaruh, artinya kelompok bersenjata berhasil. Namun jika tak terpengaruh, pemerintah dan DPR bisa melanjutkan sesuai rencana dan program yang telah ditetapkan.

Joni mengatakan niat-niat baik yang dilakukan pemerintah untuk mengangkat harkat dan martabat Papua tak sepenuhnya bisa oleh rakyat Papua. Namun dia mengklaim sebagian besar masyarakat Papua menerima, termasuk rencana pemekaran wilayah yang menjadi salah satu poin pembahasan RUU Otsus Papua.

"Ada beberapa daerah yang menolak, tetapi ada beberapa daerah yang sudah rapat dan sepakat kalau pemekaran, ibu kota ada di mana. Artinya rencana pemerintah pusat dan pemerintah daerah simultan," ujar dia.

Joni menjelaskan, Mabes TNI terus melakukan operasi keamanan di Papua, di antaranya operasi pengamanan perbatasan yang berlangsung di sepanjang perbatasan Jayapura hingga Merauke, operasi daerah rawan di bawah kendali Panglima Kodam Cenderawasih, operasi pengamanan pulau terluar, dan operasi penegakan hukum bekerja sama dengan Kepolisian.

"Dari beberapa operasi itu hari ini tetap berjalan dan mudah-mudahan situasinya akan menjadi baik," kata dia gangguan terhadap rencana pembahasan RUU Otsus Papua.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus