Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyayangkan pencurian bersenjata api masih terus terjadi. Teranyar, seorang warga di Tebet, Jakarta Selatan harus dilarikan ke rumah sakit usai ditembak di bagian pinggul oleh kawanan maling yang mencoba melakukan pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Komisioner Kompolnas M. Choirul Anam mengatakan, ini tantangan bagi kepolisian untuk membongkar jaringan jual beli senjata api termasuk amunisinya. "Dalam konteks ini, polisi jangan hanya sekadar menangkap pelakunya, tapi membongkar jaringannya," kata Anam kepada Tempo, Selasa, 22 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Anam mengatakan, kepolisian bisa mulai membongkar jaringan penjualan amunisi senjata api tersebut. "Yang paling penting peluru, karena enggak ada yang bisa bikin peluru," kata Anam.
Dengan dibongkarnya jaringan jual beli senjata ini, Anam berharap hal itu dapat memutus mata rantai maling dengan senjata api. "Itu tantangan paling besar bagi kepolisian, membongkar jaringan penadah, jaringan jual beli senpi termasuk jaringan penjual peluru atau amunisi," katanya.
Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial memperlihatkan sebuah tindak percobaan pencurian sepeda motor di Jalan Gang Merpati IV, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu pagi, 20 April 2025. Pencuri bersenjata api itu menyebabkan seorang warga kritis karena luka tembak di bagian pinggul.
Kepolisian masih menyelidiki kawanan pencurian sepeda motor tersebut. “Saat ini tengah dilakukan proses penyelidikan,” kata Kapolsek Tebet Kompol Murodih kepada wartawan di Jakarta, seperti dilansir dari Antara, Minggu, 20 April 2025.
Pada saat kejadian, pelaku gagal menggasak sepeda motor korban lantaran kepergok pemiliknya. Istri korban memergoki pelaku dan langsung berteriak membangunkan warga sekitar.
"Kurang lebih sekitar 30 meter pelaku kan mau lari menggunakan sepeda motor, tapi ternyata pelaku yang dibonceng ini menggunakan senjata api (senpi) gitu dan menembak ke arah korban dan mengenai pinggulnya,” ujarnya.
Begal itu juga menembaki rumah warga agar tidak ada yang mengejarnya saat meninggalkan lokasi kejadian.
Usai kejadian itu, korban dibawa ke Rumah Sakit Dr Cipto Mangukusumo (RSCM), Jakarta Pusat untuk dilakukan tindakan medis.
Kepolisian sedang menyelidiki kasus tersebut dengan meminta keterangan dua orang saksi dan pemeriksaan kamera pengawas (CCTV). “Saksi dua orang yang sudah dimintai keterangan,” kata Murodih.
Pilihan Editor: Mengapa Fasilitas Kesehatan Rawan Kekerasan Seksual