Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor - Komunitas Helpnoven menggelar aksi doa bersama dan tabur bunga di tempat lokasi kejadian pembunuhan siswi SMK Baranangsiang, Andriana Yubelia Noven Cahya (17 tahun). Sudah lebih dari setahun kasus pembunuhan Andriana Noven terkatung-katung. Hingga kini polisi belum bisa mengungkap pelaku.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Koordinator aksi, Erna Hasanah, mengatakan aksi tersebut merupakan bentuk kepedulian sahabat, kerabat, dan para pendukung pengusutan kasus Noven. "Selain ke TKP, kami juga ke Mapolresta Bogor," ucap Erna saat ditelpon Tempo, Sabtu malam, 11 Januari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Erna mengatakan aksi kepedulian diikuti sekitar 40 orang yang tergabung dalam komunitas Helpnoven. Mereka mendesak pihak kepolisian segera mengungkap pelaku pembunuhan sebab berbagai data dan informasi sudah diberikan ke penyidik.
Di sisi lain, Erna menyebut pengungkapan kasus Noven menjadi semakin tidak jelas. Sebab banyak rumor dan tuduhan beredar, terutama saat ditemukan komentar di akun Facebook milik Noven. "Kan jadi gak jelas. Rumornya si A dan si B lah yang diduga pelakunya," ucap Erna.
Setelah menggelar aksi doa bersama di lokasi kejadian, Erna mengatakan, seluruh sahabat dan kerabat mendatangi Markas Polisi Resor Kota (Mapolresta) Bogor. Sebanyak 10 perwakilan diterima oleh anggota polisi bernama Surya. Erna menyebut polisi tidak akan menghentikan kasus Noven sampai pelakunya tertangkap. "Tapi saat kami ke Mapolres, Kasatreskrim atau Kapolres nya gak ada. Mungkin ini Sabtu kali ya, mereka libur," kata Erna.
Menurut Erna, kepolisian terus berupaya menuntaskan kasus pembunuhan Noven. Kepolisian pun terbuka menerima informasi dari berbagai pihak. "Polisi bilang siapa pun yang memiliki informasi segera melapor karena itu akan membantu dalam mengungkap pelaku," sebutnya.
Tempo coba menghubungi kepolisian Resor Kota Bogor untuk mengkonfirmasi. Namun Perwira Urusan Sub Bagian Hubungan Masyarakat, Inspektur Dua Desty Irianti tidak menjawab atau membalas pesan yang dikirim.
M.A MURTADHO