Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

7.000 Polisi Dikerahkan untuk Amankan Pelantikan Prabowo-Gibran

Polisi akan menerjunkan 7.000 personel untuk mengamankan pelantikan presiden terpilih Prabowo-Gibran.

11 Oktober 2024 | 16.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 7.000 polisi akan dikerahkan dalam pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Untuk melancarkan agenda pengamanan, gladi bersih dilakukan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Jumat, 11 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Apel gelar pasukan bertujuan memastikan kesiapan Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) guna mendukung kelancaran pengambilan sumpah Presiden dan Wakil Presiden terpilih," ujar Asisten Kapolri Bidang SDM Irjen Dedi Prasetyo, Jumat, 11 Oktober 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pelantikan akan dilakukan pada 20 Oktober 2024 sesuai dengan jadwal Komisi Pemilihan Umum (KPU). Prosesi pengucapan sumpah jabatan oleh presiden dan wakil presiden terpilih akan dilakukan dalam sidang Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyatakan pelantikan akan dilaksanakan di Kompleks Parlemen, Senayan. Sementara itu Presiden Joko Widodo dan Iriana pada Kamis, 10 Oktober telah berpamitan dengan pegawai, kemanan, dan jurnalis istana. Keduanya melakukan sesi foto bersama dengan pegawai di tangga depan istana. 

Dikutip dari Antara, jelang berakhirnya kepemimpinan Jokowi setelah menjabat selama satu dekade, Presiden Indoensia ke-7 tersebut sudah melakukan persiapan kepulangannya ke Solo.  70 persen koleksi barang pribadinya disebutkan telah dikirim ke Solo. Termasuk yang akan dibawanya pulang adalah koleksi ternak kambing miliknya yang berjumlah 43 ekor. 

Jokowi pertama kali dilantik pada 20 Oktober 2024. Saat itu ia maju bersama mantan wakil presiden Jusuf Kalla. Keduanya berhasil memperoleh 53,15 persen suara, mengalahkan Prabowo yang dulu hanya meraup 46,85 persen. Kala itu Prabowo maju bersama Hatta Rajasa. 

Kemudian pada Pemilu 2019, keduanya kembali bertarung di kontestasi pemilihan presiden. Jokowi berpasangan dengan Ma'ruf Amin dan Prabowo berpasangan dengan Sandiaga Uno. Sebagai petahana, Jokowi berhasil meraup suara terbanyak, yakni sebesar 55,50 persen. Sementara Prabowo meraih suara 44,50 persen. 

Pada Pemilu 2024, Prabowo kembali maju di kontestasi pemilihan presiden. Kali ini ia tidak maju sebagai rival Jokowi, melainkan sebagai sekutu. Ia maju bersama anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang merupakan mantan Wali Kota Solo. Prabowo-Gibran berhasil menang dengan perolehan 96.214.691 suara. 

Sementara itu rival mereka, pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, hanya mengantongi 40.971.906 suara serta Ganjar Pranowo-Mahfud MD  27.040.878 suara.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus