Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang -Senior Manager Of Branch Communication and Legal PT Angkasa Pura II, Erwin Revianto mengakui sejumlah area Bandara Soekarno-Hatta tidak terdeteksi CCTV dan tidak adanya pencocokan nomor bagasi saat keluar Terminal 3 merupakan dua dari penyebab terjadinya pencurian bagasi di Terminal 3.
"Dua hal itu menjadi catatan dan bahan evaluasi kami sebagai pengelola, maskapai dan groundhandling," ujar Erwin kepada Tempo, Kamis 24 Mei 2018.
Baca : Koper Hilang di Bandara, Polisi Buru Pria Bercelana Pendek
Erwin mengatakan saat ini area Bandara Soekarno-Hatta sudah terpasang 1.900 CCTV termasuk area Conveyor belt dan pengambilan bagasi hingga keluar Terminal.
"Tapi setelah kejadian ini ternyata diketahui ada beberapa spot yang tidak terekam, dan ini akan kami perbaiki segera," ujar Erwin lagi.
Kasus dugaan pencurian barang bawaan milik penumpang ini terjadi pada 12 Mei lalu. Berdasarkan kronologi korban yang tersebar di jejaring Whatsapp menyebutkan saat itu korban beserta keluarga dari Denpasar ke Jakarta dengan pesawat GA417 tiba di Jakarta (Terminal 3 Ultimate) sekitar pukul 19.00 WIB.
"Dari pesawat kami langsung menuju conveyor belt untuk mengambil bagasi. Koper group kami total 5 bagasi, 3 bagasi milik saya. Pertama diumumkan kalau conveyor belt nomor 12. Tapi kemudian berubah menjadi conveyor belt nomor 10," kata penumpang itu.
Tapi setelah ditunggu-tunggu dan tidak ada lagi bagasi penerbangan GA417, penumpang itu mengaku koper miliknya tertinggal hanya satu. "Lalu kami ke Baggage Service bandara untuk membuat laporan. Pihak baggage service melakukan pengecekan tapi masih belum ketemu. Akhirnya kami membuat laporan," kata sang penumpang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini