Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Kronologi Dugaan Penyekapan dan Penyiksaan Pemuda di Duren Sawit, Bermula dari Wanprestasi

Seorang pemuda berinisial MRR diduga mengalami penyiksaan dan penyekapan di sebuah cafe di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

6 Juli 2024 | 21.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pemuda berinisial MRR (23 tahun) diduga mengalami penyiksaan dan penyekapan di sebuah cafe di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Kuasa hukum korban, Muhamad Normansyah, menunjukkan foto bukti kekerasan di tubuh korban di Polsek Duren Sawit pada Sabtu, 6 Juli 2024. Tempo/Yohanes Maharso

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pemuda berinisial MRR, 23 tahun, diduga mengalami penyiksaan dan penyekapan selama hampir tiga bulan di sebuah cafe di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Penyiksaan yang dilakukan mulai dari 19 Februari hingga 1 Juni 2024 diduga dilakukan sekitar 30 orang. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kuasa hukum korban, Muhamad Normansyah, menjelaskan kasus ini bermula dari tindakan wanprestasi dalam kerja sama jual beli mobil yang dibuat antara korban dan terduga pelaku, yaitu HRR.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Awalnya, pada Oktober 2023, korban dan terduga pelaku sepakat untuk membagi keuntungan jual beli mobil dengan pembagian 60 banding 40 persen. 

Di awal, penjualan mobil berjalan dengan lancar, tapi pada transaksi ke-4, korban mengalami kendala dalam melaksanakan pelunasan. "Dana hasil transaksi ke-4 senilai kurang lebih Rp 100 juta yang seharusnya diserahkan ke terduga pelaku digunakan oleh korban untuk keperluan pribadi yang mendesak," ujar Normansyah saat ditemui di Polsek Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Sabtu, 6 Juli 2024. 

Terduga pelaku tidak terima karena korban tak mampu membayarkan hasil transaksi penjualan mobil. Lantas, pada 19 februari 2024, terduga pelaku meminta korban datang ke cafe di Duren Sawit dengan dalih meminta bantuan korban untuk menggadai mobil innova. Namun, kata Normansyah, sesampainya di cafe, terduga pelaku menagih utang korban. 

Saat itu, korban tidak mampu melunasi utangnya. Akhirnya terduga pelaku emosi dan melakukan penyekapan terhadap korban. Terduga pelaku juga merampas seluruh barang milik korban, yang terdiri dari 3 buah handphone, 1 tas, 1 dompet dan sejumlah uang.

Korban lantas disekap di cafe tersebut. Dia menerima berbagai bentuk penyiksaan yang dilakukan oleh terduga pelaku dan teman-temannya. "Hingga pada akhirnya korban berhasil kabur dan mengalami trauma berat yang mengganggu kejiwaannya hingga hari ini," ujar Normansyah. 

Keluarga MRR telah melaporkan kejadian ini ke Kepolisian Sektor atau Polsek Duren Sawit pada 19 Juni 2024. Dalam laporan tersebut, MRR melaporkan HRA. Selain itu, turut disebut belasan nama lain yang melakukan penyiksaan.

Kapolsek Duren Sawit, Ajun Komisaris Sutikno membenarkan pihaknya telah menerima laporan dugaan penyekapan dan penyiksaan yang dialami MRR. Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan. "Kami masih giat penyelidikan, sabar," ujar Sutikno lewat pesan WhatsApp ketika dikonfirmasi Tempo pada Jumat, 5 Juni 2024.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus