Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Massa Demo 'Indonesia Gelap' Makin Bertambah di Jakarta, Ada Poster Luhut Binsar Pandjaitan

Salah satu poster yang dibawa mahasiswa Universitas Bung Karno dalam demo Indonesia Gelap yakni Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan.

20 Februari 2025 | 16.53 WIB

Mahasiswa Universitas Bung Karno mengikuti aksi demonstrasi Indonesia Gelap di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, 20 Februari 2025. Tempo/Alif Ilham Fajriadi
Perbesar
Mahasiswa Universitas Bung Karno mengikuti aksi demonstrasi Indonesia Gelap di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, 20 Februari 2025. Tempo/Alif Ilham Fajriadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Massa aksi unjuk rasa 'Indonesia Gelap' dari pelbagai universitas mulai memadati kawasan Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Februari 2025. Aksi awalnya dibuka dengan kedatangan mahasiswa Universitas Nasional dan Universitas Bung Karno. Kemudian hingga pukul 16.13 WIB ini massa demonstrasi sudah bertambah hingga ratusan orang setelah Aliansi BEM SI memasuki lokasi unjuk rasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Terlihat pelbagai macam atribut kampus yang massa aksi pakai. Mulai dari almamater berwarna hijau, ungu, hingga merah. Selain itu juga ada poster-poster penghias unjuk rasa dengan slogan-slogan kritikan terhadap pejabat pemerintahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Salah satu poster yang dibawa mahasiswa Universitas Bung Karno adalah sosok Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan. "Indonesia Terang karena Kami Dibuat Kenyang dari Pajak Mereka," begini tulisan satire di poster tersebut.

Salah seorang orator dari Universitas Nasional mengatakan demonstrasi ini adalah simbol perlawanan. Dia menyebut mahasiswa adalah agen perubahan dan kontrol sosial untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

"Ini adalah simbol perlawanan terhadap kebijakan pemerintah yang tidak berlandaskan kepentingan masyarakat. Mahasiswa harapan terakhir dari masyarakat untuk membawa perubahan terhadap kebijakan yang merugikan rakyat," ujar sang orator melalui pengeras suara.

Sembari itu terlihat pula aparat polisi sudah selesai memasang barier beton untuk mengantisipasi massa aksi memasuki kawasan Jalan Merdeka Barat. Polisi juga telah menyisir batu-batu atau benda tajam untuk mengantisipasi digunakan saat aksi unjuk rasa berlangsung.

Sebelumnya Koordinator Pusat BEM SI Herianto mengatakan unjuk rasa ‘Indonesia Gelap’ akan berakhir hingga pihak Istana Negara menemui massa aksi. “Aksi di Patung Kuda Istana,” kata Herianto melalui pesan singkat kepada Tempo, Kamis dini hari, 20 Februari 2025. 

Herianto membeberkan sembilan tuntutan yang dibawa BEM SI dalam unjuk rasa ‘Indonesia Gelap’ itu. Mulai dari mengkaji ulang Instruksi Presiden atau Inpres Nomor 1 Tahun 2025, evaluasi program makan bergizi gratis, hingga transparansi status pembangunan dan pajak rakyat. 

Kemudian BEM SI juga menuntut untuk mengesahkan RUU Perampasan Aset, menolak dwifungsi TNI, menolak revisi UU Minerba yang bermasalah, menolak impunitas dan meminta pemerintah menuntaskan pengusutan kasus pelanggaran hak asasi manusia berat di masa lampau. 

Selain itu BEM SI juga meminta pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta kesehatan secara nasional. Kemudian menolak cawe-cawe Presiden ke-7 Joko Widodo dalam pemerintahan Prabowo Subianto.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus