Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Temui Kapolri Minta Dukungan Polisi untuk Melawan Mafia Tanah

Menteri ATR/BPN Nusrin Wahid mengatakan Kepolisian punya dimensi yang lengkap untuk melawan mafia tanah. Memberi jaminan investasi.

8 November 2024 | 14.23 WIB

(Dari kiri) Menteri ATR atau Kepala BPN Nusron Wahid menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membahas strategi pemberantasan mafia tanah di Mabes  Polri, pada Jumat, 8 November 2024. TEMPO/Dian Rahma F. A.
Perbesar
(Dari kiri) Menteri ATR atau Kepala BPN Nusron Wahid menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membahas strategi pemberantasan mafia tanah di Mabes Polri, pada Jumat, 8 November 2024. TEMPO/Dian Rahma F. A.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agraria Tata Ruang atau Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menemui Kepala Kepolisian RI atau Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, untuk membahas strategi penanganan tindak pidana pertanahan. "Kalau bahasa Bapak Ibu sekalian mafia tanah salah satunya yang kita bahas," ucap Nusron kepada wartawan di Gedung Utama Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, pada Jumat, 8 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusron menjelaskan dalam menindak mafia tanah Kementerian ATR/BPN membutuhkan dukungan dari Polri. Politikus Partai Golongan Karya (Golkar) itu beralasan karena jajaran kepolisian memiliki dimensi lengkap yang berguna dalam mengusut mafia tanah. "Punya dimensi hukum, punya dimensi keamanan. Kami butuh dua-duanya," ujar Nusron. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ia menekankan peran vital kepolisian adalah memberi pengamanan, salah satunya kepada masyarakat yang berurusan dengan mafia tanah. Nusron menyebut contoh pengamanan itu lewat adanya kepastian hukum akan hak-hak perdata pertanahan.

Selain itu, pengamanan dari Polri juga bisa memberi manfaat bagi investor di Indonesia. "Supaya tidak terganggung dengan ulah-ulah mafia tanah yang setiap hari dengan berbagai akal menggugat status pertanahannnya," kaya Nusron. Dengan begitu, ia berharap para investor bisa nyaman melakukan kegiatan ekonomi selam di sini. 

Nusron Wahid menyebut kunjungan ini juga bermaksud mengundang Kapolri untuk hadir dalam rapat koordinasi (rakor) dengan Kementerian ATR/BPN. Rapat itu akan dihadiri oleh pejabat BPN dengan melibatkan aparat penegak hukum dari Polri, Kejaksaan hingga Tentara Nasional Indonesia. "Tanggal 14 dan 15 November 2024 kami mengadakan rakor pemberantasan mafia tanah," kata Nusron. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus