Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Nasib nomor 189

Dengan kupon nomor 189, hoo kiem ing memenangkan tebakan toto koni di yogya, tapi oleh bandar, onggo hartono, kupon dianggap tidak sah. di pengadilan ong go harus membayar rp 5 juta kepada hoo.

24 Januari 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ONGGO Hartono, bandar judi di THR Sasana Triguna Yogyakarta yang namanya gampang disebut oleh orang sana, kali ini kalah berperkara di Pengadilan Negeri setempat. Oleh hakim tanggal 5 Januari, ia dijatuhi hukuman harus membayar Rp 5 juta kepada penggugatnya, Hoo Kiem Ing. Dengan begitu hilang anggapan umum selama ini: seolah-olah persengketaan yang bermuasal sekitar perjudian sulit diperkarakan. Tentu saja. Karena perjudian yang berbentuk totalisator sudah bukan permainan gelap lagi, sejak pemerintah daerah mengesahkan cara itu untuk mencarai dana. Kisahnya begini. Nyonya Onggo Malam tanggal 1 Desember 1972, jam 21.00, Kiem Ing memasang angka tebakan nomor 189 untuk Toto Koni DIY. Dari pengecer Zulkifly, kupon-kupon seharga Rp 5.000, Rp 3.000, dan Rp 2.000, semuanya dipasang pada nomor pilihannya itu. Nasib baik bagi Kiem Ing, pengusaha Teh Cap Pelem, malam itu tebakannya jitu. Esok harinya ia ke kasir THR di Jalan Brigjen Katamso, untuk menukarkan kuponnya dengan uang kontan sebesar lima ratus kali lipat dari yang dipasangnya. Tapi tidak begitu gampang. Dari bagian pemeriksaan kupon, Kiem Ing diharuskan menghadap bandar judi Onggo Hartono. Di sinipun urusan tidak menjadi lancar. Tegas-tegas telinga Kiem Ing harus mendengar dari mulut Onggo sendiri: kuponnya yang herhadiah Rp 5 juta itu tidak sah. Alasannya, pengecernya kabur. Sementara itu Nyonya Onggo tanpa ujung pangkal menelepon polisi, kira-kira melaporkan: agar yang bewajib turun tangan, karena ada penebak yang mencurigakan. Polisi segera muncul dan menyeret Kiem Ing ke Kantor Polisi di Malioboro. Berita penebak jitu yang sial ini segera meluas ke telinga umum. Nyonya Onggo, yang bertugas di malam tebakan angka 189 yang tepat itu, menjelaskan: malam itu agen tidak melaporkan ada penebak yang memasangkan uangnya di atas Rp 1000. Pada hal suatu keharusan bagi agen untuk melaporkan dan minta tanda garansi dari bandar jika ada pemasang mempertaruhkan uangnya di atas seribu rupiah. Namun dari hasil pemeriksaan polisi jelas dinyatakan, kupon Kiem Ing itu sah adanya menurut aturan perjudian setempat. Lagi-lagi pihak bandar bikin alasan baru: penyerahan kupon kepada bandar dari agen di mana Kiem Ing membeli, terlambat. Karena Onggo bersikeras menolak membayar rezeki nomplok Kiem Ing oleh pengacara Soetiono SH, perkara dilanjutkan ke mahkaunah pengadilan. Persoalan yang sudah mulai disidangkan sejak awal Januari tiga tahun yang silam baru awal bulan ini mendapatkan keputusan hakim. Panitia Dana Koni DIY sebagai tergugat pertama yang lolos dari tuntutan -- oleh hakim diwajibkan mengawasi Onggo agar memenuhi keputusan pengadilan dengan baik. Dalam sidang yang sama pula, terungkaplah apa-apa yang dilakukan oleh Onggo yang bertentangan dengan peraturan penyelenggaraan perjudian di sana. Misalnya: jumlah agen yang seharusnya cuma enam, telah ditingkatkan diam-diam menjadi dua kali lipat. Dengan begitu peraturan karantina -- yang memhafasi daerah kegiatan perjudian rakyat -- telah sengaja dilanggar dalam rangka mengejar omzet. Namun agaknya masih belum rezekinya Kiem Ing. Karena tergugat Direksi Sasana Triguna -- bangunan termegah milik Pemda Kodya Yogya -- masih belum menerima keputusan Hakim Nyonya Mulyono SH dan menyatakan naik banding. Setelah perkara berjalan sekian tahun, memang masih harus menunggu waktu beberapa tahun lagi untuk memperoleh keputusan banding -- apalagi jika sampai kasasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus