DINGIN dan mengerikan. Si Goldfinger, kepala penjahat yang
mabuk emas, berusaha mengiris-iris James Bond dengan tembakan
sinar laser yang dibidikkan dari sepucuk pistol. Untunglah, itu
memang cerita khayalan saja. Persis seperti tokoh komik Buck
Rogers, dan Flash Gordon. Namun dalam waktu dekat ini, fiksi itu
bisa menjadi kenyataan, sesudah riset yang hampir 20 tahun
dilakukan oleh Pentagon Departemen Hankam-nya Amerika Serikat.
Dan itu setelah bertahun-tahun Pentagon berusaha membius opini
publik bahwa sinar laser itu hanya dimanfaatkan untuk keperluan
damai.
Selama tahun 1973 saja, sudah $ AS 130 juta dihabiskan oleh
ahli-ahli Pentagon di arena penelitiannya di Pangkalan AU
Kirtland, New Mexico -- di mana ledakan bom atom yang pertama
juga mengambil tempat. Sampai sejauh ini sebuah pesawat terbang
tak berawak sudah ditembak jatuh dengan sinar laser, pelat baja
anti peluru sudah disayat berkeping-keping dengan sinar maut
itu, dan kepala peluru kendali sudah dilebur jadi debu. Begitu
dahsyatnya kekuatan sinar itu, sampai orang sudah mulai
mempertanyakan apakah kelak senjata laser bakal menjadi alat
pembinasa ampuh menandingi senjata atom. Jawabannya, "tergantung
pada perkembangan selama 6-10 tahun mendatang", begitu kata
letjen Bill C. Gribble, kepala team R & D Pentagon pada majalah
Aviation Week.
Pada hakekatnya laser merupakan satu alat, yang bila
disuntiki sejumlah besar panas, cahaya atau tenaga listrik,
memancarkan seberkas enerji elektromagnetis -- cahaya, sinar
infra merah atau ultra lembayung -- tergantung bahan yang
disuntiki enerji pembangkit itu dan wujud enerji yang
disuntikkan ke dalamnya itu. Yang menarik fihak Pentagon adalah
laser yang memancarkan sinar infra merah, yang seperti halnya
sinar yang dipancarkan oleh matahari atau alat pemanas listrik,
pada hakekatnya hanyalah sinar panas yang tak kelihatan. Pada
mulanya -- alat yang diciptakan Pentagon itu segede gajah, dan
membutuhkan tenaga pembangkit yang luar biasa besarnya pula.
Namun model laser sekarang ini selain tenaganya ribuan kali
model-model pertengahan tahun 1960-an, juga bentuknya jauh lebih
kecil. Sinar lasernya dibangkitkan oleh panas hasil reaksi kimia
antara gas asam (nitrogen) dan sulfur hexafluoride.
Anti Balistik
Pihak Pentagon merencanakan membangun suatu proyek landasan
laser anti peluru balistik antar benua (anti ICBM). Senjata
laser yang bakal diciptakan itu bakal mampu menguntit jejak
peluru balistik untuk kemudian menghancurkannya. Pembangunan
proyek landasan laser sudah dimulai sejak 1971 tapi segala
sesuatunya masih dipelajari. Dan di pusat proyek itu dapat
dibangun industri -- yang memperkirakan kemungkinan dibuatnya
kombinasi radar laser.
Dari potensi kecepatan laser, kita mampu menaksir suatu
situasi dan memungkinkan kita membinasakan musuh yang memiliki
peluru missil balistik antar benua. Bila musuh menggunakan
seluruh peluru missil dengan target sasaran Washington -- maka
tiada jalan bagi musuh menembus pusat amunisi laser. Nyatanya
laser menurut pengakuan Grant Hansen selaku Asisten Sekretaris
Angkatan Udara, sangat ampuh menangkis sistim serangan peluru
missil (ICBM).
Meriam Laser
Meriam laser mempunyai jarak tembak lebih jauh dibandingkan
berbagai tipe senjata laser lainnya. Dalam operasinya, meriam
laser merupakan pembunuh paling ampuh dengan kekuatan sinarnya.
Ada beberapa variasi meriam laser.
Meriam kapal laut. Modelnya yang spesifik digunakan untuk
pertempuran laut. Suaranya mendengung dan dapat melancarkan
serangan dari perahu kecil atau kapal besar. Selain di atas air,
juga dapat digunakan di bawah air dan mampu mendeteksi jarak
yang sebelumnya tak mungkin dilakukan. Dalam perang 1967, pihak
Israel telah menggunakan meriam laser sehingga menambah
keyakinan dunia internasional akan manfaatnya di medan tempur.
Meriam pesawat terbang. Menurut The New Republic, tahun lalu,
Pentagon sedang mempelajari gagasan memperlengapi pesawat
bomber supersonik, B-1 yang dilengkapi meriam laser. Harganya
diperkirakan lebih dari $ 46 juta. Manfaatnya bisa untuk
mempertahankan diri sambil menyergap musuh yang membawa bom
missil. Gagasan ini menurut Douglas T. Nelson dari Manager
perencana proyek Pentagon menyebutnya sebagai suatu "harapan
baik". Sementara itu menurut majalah penerbangan Amerika Serikat
Aviation Week, angkatan udara Amerika jelas sangat membutuhkan
perlengkapan perang semacam itu. Untuk jenis pesawat F15
diperkirakan bakal menelan biaya $ 10 juta sebuah.
Artileri. Meriam laser di permukaan tanah dapat mencairkan tank
dan artileri konvensionil seketika itu juga. Juga mampu
membungkam sarang senapan mesin menjadi abu dan membakar habis
tempat-tempat penyimpanan senjata.
Menurut sebuah artikel dalam The New Republic yang ditulis
oleh Robert Barkan -- yang faham tentang laser Pentagon sudah
sejak tahun 1962 memikirkan tentang teknik laser yang dapat
membinasakan habis satelit mata-mata musuh menjadi bara api.
Bisa dibayangkan betapa musuh bakal berpikir jauh hari untuk
menempatkan satelit mata-matanya.
Tapi Uni Soviet juga tidak mau kalah: mereka diketahui sedang
membangun satelit F.O.B.S. (Fractional Orbiting Bomb
Satellites). Sebuah satelit perusak yang sangat berbahaya karena
berisi bom nuklir.
Untuk suatu medan perang, pihak militer dapat melakukan berbagai
jenis penyelidikan dengan menggunakan laser. Sebuah laser bisa
pula berlandaskan sinar X. Manusia yang tertembak dalam perang
hanya bakal tersisa topi baja dan senjatanya saja. Dan bila
radiasi sinar dipancarkan lebih besar, maka musuh yang mati
akan lebih banyak lagi. Makanya senjata laser memang menakjubkan
-- walaupun belum sempurna karena mampu diketahui radar. Itulah
sebabnya dalam perang konvensionil, laser belum bisa disebut
kebal. Sekalipun demikian para ahli tetap beranggapan perlunya
dikembangkan persenjataan laser lebih lanjut.
Adalah beralasan pula bila disadari bahwa pihak Rusia sendiri
memiliki senjata laser. Ketika bekas Sekretaris Menteri
Pertahanan Amerika Serikat Melvin Laird melapor dalam Kongres
tahun 1970, dia memperingatkan bahwa Rusia telah memiliki
kecakapan tinggi dalam bidang kemiliteran. Diingatkannya bahwa
penemu sputnik pertama di dunia adalah Rusia. Menurut Laird,
senjata laser Soviet mampu menetralkan atau menghancurkan
satelit komunikasi pertahanan Amerika Serikat. Pengetahuan Rusia
tentang laser setidak-tidaknya tentulah sejajar dengan Amerika
Serikat, mengingat adanya ribuan publikasi ilmiah terbitan Rusia
yang beredar di kalangan ahli. Salah satu di antaranya adalah
buku tentang gas laser oleh Sobolov dan Sokovikov.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini