Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Orang Tua Bayi yang Diduga Tertukar Mengaku Dapat Ancaman dan Teror

MR mengatakan ia mendapat pesan bernada teror dan umpatan lewat DM instagram pribadinya setelah ia melaporkan bayinya tertukar.

15 Desember 2024 | 22.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi bayi tidur. Foto: Unsplash.com/Hessam Nabavi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - MR, ayah dari bayi yang diduga tertukar mengaku dirinya mendapatkan ancaman dan teror dari orang tak dikenal. Ia juga mendapatkan kata-kata kasar dan umpatan melalui direct message (DM) akun instagram pribadinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya dapat DM dari orang enggak dikenal, katanya ‘kenal enggak sama orang jaket hitam, celana hitam dan helm hitam?’ Saya juga dapat kata-kata kasar seperti ‘bacot lu, anjing’. Saya enggak tahu itu siapa. Saya khawatir saja dapat pesan seperti itu,” kata MR saat dihubungi Tempo, Ahad, 15 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MR memberikan bukti foto tangkapan layar yang berisi pesan-pesan tersebut ke Tempo. Diketahui akun inisal IF yang mengirimkan pesan-pesan tersebut memiliki pengikut sebanyak 19 orang dan tidak ada postingan sama sekali. Akun lainnya yang berinisial DS memiliki pengikut 464 orang dan tidak memiliki postingan sama sekali.

MR curiga pesan-pesan yang masuk ke DM instagramnya itu sengaja ditujukan kepadanya berkaitan dengan kasus dugaan bayi tertukar yang tengah dihadapinya. “Saya tidak tahu maksudnya apa kirim pesan-pesan begitu. Sudah kayak film-film saja,” ujar MR.

Pendamping MR, Angel, turut membenarkan bahwa pesan-pesan bernada teror itu didapat oleh MR sejak Sabtu, 14 Desember 2024. “Saya enggak tahu juga ya, apa itu buzzer-nya rumah sakit atau apa. Tapi soal ancaman itu benar,” kata Angel.

Sampai saat ini MR mengatakan masih menanti janji dari pihak rumah sakit untuk memberikan fasilitas tes DNA. Dia meminta fasilitas DNA itu total dari rumah sakit, bukan dengan bantuan pembiayaan dari perusahaan tempat MR bekerja.

“Kalau mau fasilitasi DNA, seharusnya pihak rumah sakit tidak melibatkan perusahaan tempat saya bekerja. Kan masalah ini pribadi saya dan rumah sakit,” kata MR.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus