Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Tangerang - Wajah Amelia Fitriani, pegawai Pemerintah Kota Tangerang, tampak letih. Berseragam safari warna coklat, ibu tiga anak yang berkerudung dan berkacamata itu berjalan gontai dari ruangan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) ke ruangan Reserse kriminal Polres Tangerang pada Selasa malam, 18 Juni 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Amelia Fitriani sepanjang tiga hari ini dibuly keras di media sosial. Akun Facebook Amelia pun banjir kritik, karena foto yang di-posting pada 2017 terkesan merendahkan pekerjaan babu: “Kegiatan hari ini reoni makan2 emangnya qmu babu kerjaan cuma ngosek WC.”
Kalimat tersebut muncul bersamaan dengan foto saat dirinya yang sedang makan-makan dengan teman-temannya di sebuah restoran. Amelia menduga, ada orang lain yang nge-hack akun Facebooknya dan menggunakannya untuk tujuan tidak baik.
Teman kantor Amelia, Fia, mengatakan kalau Amelia syok dan lelah. "Sepanjang Selasa Amel (sapaan akrab Amelia) puasa. Tapi begitu jadwal buka dia tidak mau makan, cuma minum. Masih syok," kata Fia kepada Tempo di Polres Tangerang, Jalan Daan Mogot, Selasa malam. Pada pukul 19.19 WIB Amelia masih berada di kantor polisi.
Auditor di Inspektorat Pemerintah Kota Tangerang itu didampingi suami, Eka Ferdian Riza, dan atasannya, Tubagus Sanny, melapor perkara Pasal 45 ayat ayat 3 Undang-undang RI nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI nomor 11 tahun 2008 tentang ITE.
Dalam pasal itu memuat kalimat “setiap orang dengan sengaja mendistribusikan atau mengakses informasi elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan atau pencemaran nama baik.”
Adapun barang bukti yang dilampirkan oleh Amelia adalah berupa satu screenshot akun Facebook atas nama Amelia Fitriani. Dalam laporan itu korban merupakan pelapor dengan terlapor ditulis dalam lidik (penyelidikan).
Setelah melapor perkara yang menimpanya ,pada pukul 17.30 Amelia menjalani pemeriksaan sebagai korban pelapor. Sejauh ini belum diketahui materi apa yang ditanyakan penyidik.
Amelia lantas melakukan klarifikasi atas tudingan ratusan warga net yang mengkritik atas keterangan foto dalam unggahan di akun laman facebooknya. "Saya tidak pernah menulis keterangan apa pun dalam laman akun Facebook saya," kata Amelia.
Ia meyakini akun media sosialnya itu di hack orang yang tidak bertanggung-jawab. Indikasinya, kata dia, dirinya curiga sejak Jumat pagi, 14 Juni 2019, akun Facebooknya tidak bisa dibuka. " Jumat pagi itu saya mau buka Facebook, tapi tidak bisa. Karena sudah ada panggilan baris untuk apel pagi, saya tidak lanjutkan membukanya," kata Amelia.
Baru lah setelah apel pagi, dia mencoba membuka lagi. Namu, tetap tidak bisa dan harus registrasi ulang. Amelia semakin yakin akunnya dibajak orang saat keponakannya pada Ahad 16 Juni 2019 menelpon dan bertanya apakah akunya dihack.
"Keponakan saya hanya tanya apakah dihack, dan saya mengiyakan Facebook saya dihack. Pada saat itu saya belum tahu isi postingan itu," ujar Amelia.
Amelia berupaya membuat akun baru dan menuliskan permintaan maaf sebagai klarifikasi bahwa dia tidak pernah menulis dan akunnya dihack. Tetapi alih-alih klarifikasi diamini warga net, malah mereka makin keras menghujat.
Baca juga: Dituding Hina Babu, Pegawai Kota Tangerang: Facebook Saya Dihack