Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INDONESIA menjadi salah satu surga para penjual alat sadap dunia. Perusahaan yang mengirim perangkat digitalnya ke Indonesia antara lain Polus Tech. Chief executive officer perusahaan yang berlokasi di Swiss itu, Niv Karmi, tak membantah kabar bahwa kemungkinan produknya sudah digunakan di Indonesia. Salah satu teknologi tersebut bernama International Mobile Subscriber Identity Catcher atau IMSI Catcher, perangkat berbentuk kotak yang digunakan untuk menangkap sinyal perangkat komunikasi seluler. Dia mengklaim IMSI Catcher dibuat untuk membantu penanganan bencana dalam skenario pencarian dan penyelamatan para korban. Tapi ia tak membantah kabar bahwa perangkat itu juga bisa digunakan sebagai penyokong utama alat sadap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karmi adalah salah satu pendiri NSO Group, perusahaan teknologi asal Israel yang dikenal membuat alat sadap atau spyware bernama Pegasus. NSO merupakan singkatan nama-nama pendirinya, yakni Niv Karmi, Omri Lavie, dan Shalev Hulio. Namun Karmi memutuskan keluar pada 2011, setahun setelah NSO Group berdiri. Lalu dia mendirikan Polus Tech pada akhir 2015 di Swiss. Media yang menjadi partner dalam liputan kolaborasi ini, Haaretz di Israel dan WOZ Die Wochenzeitung di Swiss, mewawancarai Karmi pada Senin, 26 Februari 2024, di Milan, Italia. Dalam wawancara itu, Karmi menjelaskan sejumlah informasi soal penjualan alat surveilans. Tapi ia meminta pernyataan tersebut tak dikutip.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perusahaan Anda menjual IMSI Catcher ke Indonesia. Apakah pihak yang memiliki alat itu bisa menggunakannya untuk alat sadap?
Kami tak bisa menjelaskan secara spesifik. Tapi salah satu upaya kami saat ini adalah mencegah penyalahgunaan fungsi alat teknologi yang diproduksi Polus.
Upaya apa yang Anda lakukan untuk mencegah penyalahgunaan itu?
Saya tidak bisa mengomentari secara spesifik, apalagi soal klien. Kami berupaya mengirim teknologi kami dengan mematuhi semua peraturan. Kami tidak ingin merusak nama baik perusahaan dan kepercayaan klien.
Benarkah Polus mengirim perangkat tersebut ke Indonesia melalui perusahaan Singapura, White Global Holdings Pte Ltd?
Saya tidak tahu. Saya punya semua daftarnya, tapi saya tidak tahu perusahaannya.
Lalu bagaimana cara Anda mengirimkan produk Polus ke Indonesia?
Saya mengekspor teknologi melalui negara yang memiliki peraturan ekspor yang baik. Di antaranya Swiss dan Singapura. Saya tak hanya mempertaruhkan nama baik perusahaan saya, tapi juga nama baik negara dan klien.
Benarkah IMSI Catcher perangkat surveilans?
Teknologi kami bisa membantu evakuasi korban bencana. Namun, melalui serangkaian proses, bisa juga digunakan oleh lembaga penegak hukum. Misalnya ketika hendak menangkap seseorang dan petugas ingin mengetahui keberadaannya. IMSI Catcher membantu mereka menangkap seseorang. Tapi tidak menyusup ke telepon seluler.
Lantas kenapa perangkat Anda dibeli kepolisian, militer, hingga lembaga intelijen?
Mengacu pada regulasi, peralatan ini merupakan transmisi yang harus digunakan lewat izin tertentu sehingga harus dijual kepada penegak hukum, dalam hal ini kepolisian. Jika melihat Israel, tentu saja tentara yang menggunakan. Saya tidak dalam posisi memilih, tapi merekalah klien kami. Namun kami tetap berupaya mencegah penyalahgunaan.
Bagaimana pengawasan Polus setelah teknologi itu dijual?
Pengalaman saya di Swiss, misalnya Indonesia membeli teknologi, pihak kedutaan di Indonesia akan memeriksa apakah perangkat tersebut memang diterima oleh pemesan, dalam hal ini lembaga penegak hukum. Harus diakui memang sulit memantau penggunaannya.
Apakah ada perangkat yang dijual kembali oleh pemesan?
Masalah akan muncul ketika sebuah negara membeli teknologi melalui satu perusahaan swasta yang kemudian menjual kembali alat itu. Ini bisa mematikan bisnis kami. Bisa saja menjual kembali, tapi jangan membawa nama Polus. Cukup menyebut nama perusahaan eksportirnya.
Apa tindakan Anda jika perangkat itu sudah disalahgunakan?
Saya tidak membantah kemungkinan itu ada. Penyalahgunaan pada IMSI Catcher bisa terjadi. Namun saat ini ada begitu banyak cara untuk melakukan intersepsi terhadap lokasi perangkat digital.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini berjudul "Pengguna Alat Kami Hanya Penegak Hukum".
Catatan:
Judul, pengantar, dan kalimat awal di paragraf akhir Artikel ini telah direvisi pada Kamis pukul 08.16 WIB, 16 Mei 2024, untuk menyesuaikan isi wawancara.