Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya mengerahkan Direktorat Reserse Siber untuk memantau dampak fenomena perburuan harta karun digital atau viral dengan sebutan koin jagat. Hal itu sebagai upaya mengantisipasi potensi gangguan ketertiban umum dan keamanan di lingkungan fasilitas publik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Permainan koin jagat ini viral di media sosial TikTok itu mengajak pengguna mencari dan mengumpulkan koin virtual. Koin virtual itu di-setting tersebar di berbagai fasilitas publik di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami melalui Dirsiber dan jajaran memantau apakah ada potensi gangguan dari tren berburu koin menggunakan aplikasi koin jagat ini,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro, Komisari Besar Ade Ary Syam Indradi dalam jumpa pers, Kamis, 16 Januari 2025.
Ade mengatakan hingga saat ini belum ada laporan gangguan ketertiban dan dampak negatif dari trend tersebut. Namun, dia mengingatkan agar tren koin jagat itu jangan sampai merusak fasilitas publik dan memicu gangguan keamanan.
Dia juga mengimbau pengguna aplikasi koin jagat tidak mencelakai diri sendiri. Dia mengingatkan permainan itu tidak dilakukan di tempat berisiko seperti di pinggir jalan raya atau tempat keramaian lainnya.
“Apabila ada hal-hal yang merugikan, yang mengganggu keamanan dan ketertiban umum mohon dilaporkan,” ujarnya.
Koin Jagat adalah fitur terbaru dalam aplikasi sosial Jagat yang tengah viral di media sosial, terutama TikTok. Aplikasi Jagat sendiri dikenal sebagai platform yang memungkinkan penggunanya tetap terhubung dengan keluarga dan sahabat secara real-time. Dengan menggunakan aplikasi ini, pengguna bisa melacak lokasi dan aktivitas orang terdekatnya.
Namun, yang membuat aplikasi ini semakin terkenal adalah adanya permainan berburu Koin Jagat. Dalam permainan ini, pengguna dapat mencari dan mengumpulkan koin virtual yang tersebar di berbagai lokasi publik di beberapa kota besar Indonesia seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Setiap koin yang ditemukan bisa ditukarkan dengan hadiah uang tunai. Nilai hadiah koin bervariasi, dengan Koin Perunggu menawarkan hadiah Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta, sementara Koin Emas menawarkan hadiah yang lebih besar, menjadikannya incaran utama para pemburu koin.
Putri Safira Pitaloka berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
