Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Polisi: 20 Pelaku Jual Gas LPG 12 Kilogram Oplosan di Jakarta dan Bekasi

Polisi menangkap 20 orang yang diduga mengoplos gas LPG 12 kilogram

24 Desember 2022 | 07.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Aktivitas petugas agen tabung gas elpiji di Gambir, Jakarta, Selasa, 02 Maret 2022. Petugas mengkhawatirkan konsumen tabung elpiji 12 kg akan beralih ke tabung elpiji 3kg, dikarenakan kenaikan elpiji 12kg mengalami kenaikan mencapai Rp 187.000. TEMPO/Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan mengatakan pihaknya menangkap 20 pelaku pengoplos LPG 12 kilogram dan telah menetapkannya sebagai tersangka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Zulpan menjelaskan para pelaku menjual LPG 12 kilogram oplosan tersebut ke beberapa wilayah di Jakarta dan Bekasi. "Kemudian para tersangka ini menjual tabung gas LPG ukuran 12 kilogram hasil pemindahan tersebut di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, dan daerah Bekasi," katanya di Polda Metro Jaya, Jumat, 23 Desember 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para tersangka mengoplos gas LPG 12 kilogram dari gas tiga kilogram atau gas melon. Pelaku beraksi menggunakan pipa regulator yang dimodifikasi dan es batu.

Sub Direktorat III Sumber Daya Alam dan Lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya mengungkap kasus ini dari September hingga November 2022. Tim melakukan penggeledahan di toko sekaligus gudang tempat mengoplos gas 12 kilogram.

"Kemudian telah dilakukan pemeriksaan dan diketahui tempat serta pemilik dari tempat tersebut yang telah ditetapkan sebagai tersangka," ujar Endra Zulpan.

Pelaku membutuhkan modal sekitar Rp80 ribu untuk membeli empat tabung gas melon untuk mengoplos sebuah tabung gas LPG 12 kilogram. Lalu mereka menjual tabung gas 12 kilogram tersebut sebesar Rp200 ribu hingga Rp220 ribu per tabung kepada masyarakat. "Keuntungan yang didapat oleh para tersangka sebesar Rp120 ribu hingga Rp140 ribu per tabung," tutur Endra Zulpan.

Tersangka dikenakan Pasal 40 angka 9 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja atas Perubahan ketentuan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi dan atau Pasal 62 ayat (1) juncto Pasal 8 ayat (1) huruf b dan c Undang–Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan/atau Pasal 32 ayat (2) Undang–Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal.

Ancaman penjara paling lama yang menanti mereka adalah enam tahun. Kemudian ancaman denda maksimal sebesar Rp 6 miliar.

 

 

M. Faiz Zaki

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus