Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Polisi Bantah Tangkap WNA dalam Aksi Demo Indonesia Gelap di Patung Kuda

Kapolres Metro Jakarta Pusat memastikan tidak menangkap siapapun, termasuk WNA dalam aksi demonstrasi Indonesia Gelap.

23 Februari 2025 | 17.46 WIB

Pengunjuk rasa merusak kawat berduri  saat unjuk rasa Indonesia Gelap di depan DPRD Provinsi Jawa Barat, Bandung, 21 Februari 2025.  TEMPO/Prima mulia
Perbesar
Pengunjuk rasa merusak kawat berduri saat unjuk rasa Indonesia Gelap di depan DPRD Provinsi Jawa Barat, Bandung, 21 Februari 2025. TEMPO/Prima mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat menyatakan tidak menangkap seorang laki-laki yang diduga merupakan warga negara asing. Kejadian itu terjadi ketika seorang WNA dibawa pergi secara paksa oleh dua orang usai memotret aksi demonstrasi Indonesia Gelap pada Kamis, 20 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Tidak ada yang diamankan oleh polisi,” ujar Kapolres Jakarta Pusat Susatyo, saat dihubungi, Ahad, 23 Februari 2026.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pantauan Tempo, orang yang diduga WNA tersebut nampak memotret aksi Indonesia Gelap menggunakan kamera yang ia bawa. Tidak lama dari itu, dua orang berbaju hitam yang sebelumnya duduk di pinggiran lokasi aksi membawa paksa WNA tersebut.

Ia dibawa menjauh dari lokasi aksi di sekitar kawasan patung kuda menuju ke arah Balai Kota Jakarta. Dua orang tidak dikenal tersebut juga sempat memaksa agar foto yang telah dipotret oleh WNA tersebut untuk dihapus.

Tempo sempat mencoba mengikuti WNA yang dibawa paksa tersebut. Saat dikonfirmasi, WNA tersebut mengaku bukan berasal dari media ataupun lembaga pers dari luar Indonesia. "No media," katanya saat dikonfirmasi oleh Tempo.

Kedua orang yang membawa paksa WNA tersebut tidak memberikan komentar sepatah kata pun ketika ditanyai oleh Tempo. Mereka terus berjalan dan menyeret WNA tersebut untuk menjauh dari lokasi aksi dan menghalangi publik lainnya untuk mengikuti mereka.

Demonstrasi pada Kamis lalu merupakan kelanjutan dari aksi yang sebelumnya sempat dilakukan pada Senin, 17 Februari 2025 lalu. Demonstrasi ini membawa beberapa tuntutan, salah satunya terkait kebijakan pemangkasan anggaran yang dinilai merugikan masyarakat.

Sejumlah media asing melaporkan aksi massa bertajuk "Indonesia Gelap" yang digelar pada Senin, 17 Februari 2025. Mereka menyoroti protes yang dilayangkan mahasiswa Indonesia terhadap rezim Prabowo Subianto yang dianggap mundur dari cita-cita reformasi.

Dalam laporan The Star, media asal Malaysia, unjuk rasa Indonesia Gelap itu digambarkan sebagai bentuk protes rakyat Indonesia terhadap situasi terkini atas kebijakan Prabowo dan mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Ketidakpuasan masyarakat terhadap situasi terkini di Indonesia terwujud dalam sejumlah gerakan yang memprotes kebijakan Presiden Prabowo Subianto dan pendahulunya," kata laporan The Star, Selasa, 18 Februari 2025.

Dalam laporan berjudul "Dark Indonesia’ Protests Erupt Nationwide With Students Taking to Streets" itu The Star menyoroti demonstrasi yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI di Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda, kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta.

Lebih lanjut, The Star juga melaporkan protes di media sosial yang melampirkan Garuda dengan latar belakang hitam beserta tagar #IndonesiaGelap. "Para pengunjuk rasa mengklaim bahwa Indonesia tidak mengalami kemajuan menuju visi Indonesia Emas, tetapi malah menuju kegelapan," tulis The Star.

Vedro Imanuel Girsang dan Dewi Rina Cahyani berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus