Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Polisi Bentuk Tim Khusus Kasus Dokter Kandungan Cabul di Garut

Pihak manajemen klinik sempat mendapatkan keluhan dari pasien akan perbuatan dokter kandungan tersebut.

17 April 2025 | 15.02 WIB

Polisi melakukan penyelidikan dengan mengecek klinik kesehatan di wilayah perkotaan Kabupaten Garut, Jawa Barat, 15 Februari 2025. ANTARA/Feri Purnama
Perbesar
Polisi melakukan penyelidikan dengan mengecek klinik kesehatan di wilayah perkotaan Kabupaten Garut, Jawa Barat, 15 Februari 2025. ANTARA/Feri Purnama

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Garut menyelidiki kasus dugaan kekerasan seksual yang dilakukan dokter kandungan berinisial MSF di Garut, Jawa Barat. Kapolres Garut AKBP Mochammad Fajar Gemilang mengatakan Polres Garut bekerja sama dengan Kepolisian Daerah Jawa Barat telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dia menyebut tim ini telah pengecekan langsung ke Klinik Karsa Harsa tempat MSF bekerja. “Ini masih kami dalami, Polres Garut dan Polda Jabar telah membentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan,” ujar Fajar dalam keterangan resminya pada Selasa, 15 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, Polres Garut telah menangkap MSF di kediamannya pada Selasa sore, 15 April 2025. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Garut Ajun Komisaris Joko Prihatin mengatakan saat ini MSF tengah menjalani pemeriksaan intensif di ruangan khusus.

Tim penyidik, kata Joko, berupaya mengumpulkan barang bukti dan keterangan saksi. "Korbannya baru ada dua orang. Satu orang datang ke polres setelah kasus ini viral" ujar dia.

Dugaan kekerasan seksual yang dilakukan MSF ini mencuat melalui media sosial. Video rekaman CCTV berisi seorang dokter yang diduga MSF tengah melakukan pemeriksaan Ultrasonografi (USG) kepada pasiennya ramai di media sosial instagram dan X. 

Video tersebut memperlihatkan tangan dokter memeriksa kandungan hingga ke payudara pasien. Tindakan dokter ini dinilai tak wajar dan mengundang hujatan warganet. Bahkan salah seorang terduga korban juga menyampaikan pengakuannya di kolom komentar.

Menanggapi dugaan kasus kekerasan seksual terjadi di kliniknya, Wakil Direktur Klinik Karsa Harsa, Dewi Sri Fitriani, buka suara. Sri membenarkan bila dokter MSF bekerja di kliniknya. Ia telah menjalankan praktik di Garut sejak 2023. Namun sejak awal 2025, ia sudah jarang melayani pasien. "Dokternya sudah mengundurkan diri," ujar dia.

Sri mengatakan, pihak manajemen klinik sempat mendapatkan keluhan dari pasien akan perbuatan dokter kandungan tersebut. Karena itu, pihak klinik berkoordinasi dengan jajaran kepolisian untuk mengungkapnya. "Langkah selanjutnya kami serahkan ke polisi. Tindakan dokter ini sangat merugikan kami dan mencoreng seluruh dokter di Indonesia," ujarnya.

Sigit Zulmunir berkontribusi dalam artikel ini.

Pilihan Editor: Sidang Hasto: Wahyu Setiawan Akui Terima Rp 150 Juta dari Agustiani

Oyuk Ivani Siagian

Bergabung dengan Tempo pada 2024, sesaat setelah lulus dari Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus