Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Polisi Duga Atlet David Jacobs Salah Naik Kereta, Begini Penjelasannya

Polres Jakarta Pusat menduga altet para-tenis meja, David Jacobs, salah naik kereta. Simak penjelasannya berikut ini.

30 April 2023 | 15.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar
David Jacobs menjadi satu dari tiga atlet para tenis meja yang mewakili Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020.| ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Komarudin berujar, pihaknya menduga atlet para-tenis meja, David Jacobs, salah naik kereta. Sebab, polisi menemukan, perjalanan David dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat menuju lokasi tubuhnya ditemukan hanya selama dua menit, mengacu pada pengecekan CCTV stasiun. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Padahal, polisi telah menggelar beberapa kali simulasi. Hasilnya bahwa perjalanan dari Gambir menuju tempat kejadian perkara (TKP) membutuhkan waktu 10 menit dengan cara jalan cepat. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dari dugaan kami, yang ditumpangi itu adalah kereta tambahan jurusan Surabaya-Gambir," kata dia saat dihubungi wartawan, Minggu, 30 April 2023. 

Sebelumnya, atlet 45 tahun itu ditemukan tergeletak di pinggir jalur rel kereta api antara Gambir-Juanda KM 4+700, Jakarta Pusat pada Kamis, 27 April 2023 pukul 21.22 WIB. 

Petugas di lokasi langsung membawa David yang tak sadarkan diri ke rumah sakit. Akan tetapi, dia meninggal di rumah sakit pada Jumat dini hari, 28 April 2023 pukul 03.30 WIB.

Polres Jakpus telah memeriksa kamera pengawas CCTV di Stasiun Gambir. Menurut Komarudin, CCTV memperlihatkan David sampai di peron stasiun seorang diri. 

Tak lama kemudian, kereta bergerak. "Dan hanya ada satu kereta bergerak ke arah Juanda. Itulah diduga sementara yang bersangkutan naik kereta itu," ujarnya. 

Sementara itu, kereta menuju Solo yang seharusnya ditumpangi David belum tiba di Stasiun Gambir. Posisi kereta ini berada di arah selatan. Kemudian kereta menuju Stasiun Juanda ada di arah sebaliknya, yakni utara.

David ditemukan berada di sisi utara atau berlawanan dengan kereta tujuannya. Karena itulah, polisi menduga korban naik kereta tambahan jurusan Surabaya-Gambir. 

"Kami sudah cek, termasuk di hari Jumat, kereta itu sudah sampai lagi di Surabaya. Kami cek di Surabaya ternyata CCTV yang ada di gerbong itu tidak aktif. Ini masukan untuk KAI," jelas Komarudin. 

Dia menuturkan masinis kereta rel listrik (KRL) yang pertama kali melaporkan penemuan David kepada petugas di Stasiun Juanda. Petugas dari Stasiun Juanda dan Gambir kemudian sama-sama datang ke TKP.

"Orang-orang itu sudah kami mintai keterangan," ucap Komarudin.

Polisi telah meminta keterangan dari beberapa saksi. Penyelidikan kasus kematian David Jacobs pun masih berlangsung sembari Polres Jakpus menunggu hasil autopsi. 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus