Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Polda Jawa Barat membenarkan adanya perisakan (bullying) terhadap pelaku prank Ferdian Paleka oleh sesama tahanan. Pembullyan disebabkan pelaku tidak suka dengan prank yang dilakukan oleh Ferdian cs.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Video viral yang beredar di tahanan itu memang benar terjadi karena tahanan sebelumnya tidak suka dengan kelakuannya memberikan makanan sampah kepada masyarakat," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya, melalui video yang diterima Tempo, Sabtu 9 Mei 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Ulung, rekaman tersebut diambil dari ponsel pelaku, yakni tahanan GAN alias Iges. Video pembullyan yang dilakukan Iges dan tahanan lain diambil pada Jumat malam, 8 Mei 2020, yang kemudian diunggah ke akun Facebook milik Iges.
Ulung menduga ponsel didapatkan Iges dengan cara diselundupkan bersama makanan dari luar. Pasalnya setelah pandemi Covid-19, Polrestabes Bandung tidak lagi menerima tamu, namun makanan masih mereka terima.
Karena kejadian pembullyan itu, kepolisian mengaku akan memperketat keamanan. "Kami akan perketat lagi dengan tidak menerima kunjungan dan tidak menerima makanan dari luar," tuturnya.
Adapun Ferdian cs saat ini, menurut Ulung dalam kondisi sehat.
Sebelumnya beredar video pembullyan kepada Ferdian. Dalam video rambut Ferdian gundul, dan hanya mengenakan celana dalam. Ia dibully dengan diperintah masuk ke dalam tong sampah dan dipaksa push up, dan squat.