Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kapolres Metro Jakarta Selatan Ade Ary Syam Indradi akan membentuk tim antitawuran untuk antisipasi bentrokan yang kerap terjadi di wilayah Manggarai. Dia akan melibatkan masyarakat sampai tingkat Rukun Warga (RW).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Akhirnya kami berterima kasih muncul kesadaran dari Bapak dan Ibu sekalian bahwa di setiap RW dibentuk tim antitawuran. Kemudian secara bersama-sama kita membentuk tim pantau," ujarnya di Manggarai saat menemui warga, Selasa malam, 4 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Untuk menjaga ketertiban masyarakat di Jakarta Selatan, Ade akan menyelesaikan aksi tawuran. Menurutnya perlu turun langsung ke lapangan untuk mengetahui akar permasalahan yang kerap terulang.
Maka dari itu polisi dan warga bersepakat untuk membentuk tim di setiap RW agar mengantisipasi tawuran di underpass Manggarai. Ade mengatakan pihaknya akan mengusut para pelaku dari rekaman video yang ada.
"Menurut saya, ini juga perlu diidentifikasi yang (pelaku) baju merah siapa, yang baju biru siapa, yang megang kayu itu siapa. Kita sebarkan ke teman-teman ketua RT, kemudian kira identifikasi orang-orang. Kita sentuh dari tim antitawuran bisa menyentuh juga dari ketua RW," tuturnya.
Dia menuturkan para pelaku perlu ditanya apa maksud dan tujuan tawuran. Kemudian selanjutnya, kata Ade, niat baik dari kepolisian bisa disampaikan.
Kapolres baru itu juga mendengar keluhan warga soal minimnya kamera pengawas di sekitar lokasi tawuran. Warga menilai keberadaan CCTV perlu untuk mengidentifikasi para pelaku bentrokan.
Ade berjanji segera mengupayakan pemasangan CCTV di lokasi. Sehingga rekaman kamera dapat memantau dan mencegah tawuran lagi.
“Masalah CCTV saya dengar tadi dari Ibu Kapolsek ya, sudah mengajukan ya. Nanti coba kita akselerasi lagi ya,” katanya.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini