Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Prabowo Minta Jenderal Polisi dan TNI Berani Serahkan Nyawa untuk Negara

Apa saja pesan Presiden Prabowo Subianto dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri 2025?

30 Januari 2025 | 18.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Prabowo Subianto dalam konferensi pers di Kuala Lumpur, Malaysia, 27 Januari 2025. Reuters/Hasnoor Hussain/Pool

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menghadiri agenda Rapat Pimpinan TNI-Polri 2025 di Hotel Tribrata Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis, 30 Januari 2025. Dalam sambutannya Prabowo menyinggung pangkat bintang yang disandang prajurit TNI dan anggota polisi sebagai mandat dari rakyat Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pangkat yang saudara sandang, bintang yang saudara sandang, bintang yang ada di pundakmu itu artinya penghormatan dari rakyat. Rakyat menyerahkan nasib keamanan mereka kepada saudara,” kata Prabowo di hadapan petinggi TNI dan Polri.

Pangkat dengan simbol bintang merupakan personel dengan jabatan perwira tinggi dalam struktur institusi kepolisian dan TNI. Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mempunyai empat bintang di pundaknya.

“Pangkat yang diberikan kepada saudara artinya rakyat mengerti bahwa pada saatnya bila diperlukan saudara harus rela menyerahkan jiwa dan raga saudara tanpa ragu,” ucap Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra ini mengingatkan tidak mudah menjadi seorang Jenderal. Mereka-mereka yang mengemban bintang di pundaknya harus rela menjadi pelopor pertama untuk kepentingan bangsa dan negara. “Kalau sudah berani memakai pangkat Jenderal artinya sudah harus berani memberi nyawa saudara untuk kepentingan bangsa dan negara,” ujar Prabowo.

Selain itu Prabowo juga membicarakan soal tentara dan polisi yang gagal dalam menjalankan tugasnya setelah mendapat kepercayaan dari rakyat. Kegagalan itu semisal tidak bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mengabdikan diri kepada bangsa dan negara.

Menurut Prabowo, tentara dan polisi menjadi bagian dari kehadiran negara untuk mewujudkan rasa aman di masyarakat. Negara memberi kewenangan khusus untuk aparat dalam menjalankan tugasnya, mulai dari akses terhadap penggunaan senjata hingga memegang monopoli fisik.

"Kekuasaan ini sangat besar, rakyat yang mempercayakan kekuasaan ini. Rakyat yang menggaji saudara, rakyat yang melengkapi saudara, dari kaki ke kepala untuk memegang monopoli senjata," ujar Prabowo.

Agenda Rapim TNI-Polri 2025 merupakan agenda awal tahun untuk memperkuat sinergitas antar prajurit TNI dengan personel kepolisian. Agena ini mengusung tema Sinergitas TNI-Polri Guna Menjadi Bekal dalam Menghadapi Tantangan ke Depan.

Rapat ini dihadiri oleh 631 perwira tinggi dan perwira menengah dari institusi Polri maupun TNI. Selain itu juga hadir para Komandan Satuan dan Pejabat Utama di tiga matra TNI. Serta para Kepala Kepolisian Daerah atau Kapolda se-Indonesia.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus