Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi III DPR menggelar rapat dengar pendapat dengan Jaksa Agung Muda bidang Pidana Khusus Kejaksaan Agung Febrie Adriansyah pada siang ini. Rapat yang dijadwalkan berlangsung pada pukul 13.00 WIB ini membahas soal penanganan perkara-perkara pemberantasan korupsi yang menarik perhatian publik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum mengetuk palu tanda untuk dimulainya diskusi, Rano Al Fath selaku pimpinan sempat bertanya kepada para fraksi ihwal mekanisme rapat. “Saya minta persetujuan dulu, kita gelar rapat ini tertutup atau terbuka?” tanya Rano kepada peserta. Seorang pimpinan dari Partai Golongan Karya membalas pertanyaan Rano dengan menyetujui agar rapat digelar tertutup.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara itu, seorang peserta rapat meminta agar rapat tersebut digelar terbuka. “Kalau bisa terbuka, kalau ada hal-hal yang khusus,” kata seorang peserta rapat yang tak sempat menyelesaikan kalimatnya.
Menanggapi dua sikap yang berbeda itu, Rano membeberkan alasan agar rapat itu digelar tertutup. Ia mengatakan, banyak perkara dugaan korupsi yang masih dalam tahap penyelidikan dan penyidikan. “Karena ini bisa lebih panjang lebih detail sebetulnya, karena kita ingin pembahasannya lebih tertutup sebetulnya,” kata Rano.
Rano pun kembali bertanya kepada perwakilan rapat soal mekanisme. Perwakilan Partai Gerindra, Golkar, PDIP, PKB, dan Demokrat menyatakan jawaban yang kompak. “Tertutup pimpinan,” kata masing-masing perwakilan.
Berbeda sikap dengan fraksi lainnya, Partai Amanat Rakyat menginginkan agar rapat digelar terbuka. “Fraksi PAN menginginkan rapat ini terbuka dan kalau ada hal-hal yang dianggap penting kemudian dinyatakan tertutup.
Berdasarkan pertimbangan suara terbanyak dari para peserta, Rano memutuskan untuk menggelar rapat dengan Jampidsus secara tertutup. “Kalau nanti ada sesuatu yang sifatnya umum, terbuka, bisa kita sampaikan nanti kita opsi terbuka,” ujar Rano. Selanjutnya Rano mengetuk palu untuk menggelar rapat secara tertutup.