Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Satuan Tugas Makan Bergizi Gratis di Lombok Timur Rampas Kamera Wartawan

Perampasan kamera itu terjadi saat wartawan Selaparang TV Baiq Silawati meliput unit dapur Makan Bergizi Gratis. Video liputan juga dihapus.

20 Januari 2025 | 07.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lanud Halim Perdana Kusuma saat menyiapkan menu program Makan Bergizi Gratis di hari pertama, Jakarta Timur, pada Senin, 6 Januari 2025. TEMPO/Dian Rahma

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Petugas Pelayanan Gizi Makan Bergizi Gratis (SPPG MBG) merampas kamera wartawan Selaparang TV Baiq Silawati saat meliput uji coba program Makan Bergizi Gratis di Unit Dapur MBG Desa Rumbuk, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Rabu, 15 Januari 2025. Selain merampas kamera, satuan tugas juga menghapus video hasil liputan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lombok Timur bakal melaporkan kasus perampasan kamera dan penghapusan hasil liputan tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto dan menteri yang terkait dengan program Makan Bergizi Gratis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Keputusan pengurus, kami akan bersurat kepada Presiden RI dan menteri yang menangani," kata Ketua PWI Kabupaten Lombok Timur Muludin, Ahad, 19 Januari 2025 seperti dilansir dari Antara.

Menurut dia, kejadian tersebut di dinilai sebagai persoalan serius terhadap wartawan dan anggota PWI Lotim. Ia bahkan akan membawa kasus ini ke ranah hukum. "Bila perlu, kasus ini kami bawa ke ranah hukum," ujarnya seraya mendapat dukungan dari anggota lainnya.

Muludin mengatakan wartawan mempunyai hak untuk melakukan peliputan sehingga pihak lain tidak berhak merampas menghapus hasil karya jurnalistik.

"Jangankan seorang petugas dapur MBG, seorang presiden pun tidak boleh melakukan intimidasi dan arogansi terhadap wartawan yang sedang melakukan kerja jurnalistik. Jadi, kami sangat mengutuk tindakan oknum tersebut," tegasnya.

Muludin menyesalkan anggota satuan tugas tak ada iktikad baik untuk meminta maaf, baik kepada wartawan yang diintimidasi maupun kepada pengurus PWI tempat Baiq Sila menjadi anggota.

"Kami mendukung program MBG yang sedang diuji coba tersebut. Sebagai bentuk dukungan insan pers, program tersebut harus disosialisasikan kepada masyarakat," ucapnya.

Protes yang dilakukan pengurus PWI Lombok Timur kepada oknum yang mencederai tugas wartawan dan tidak ada kaitannya dengan pondok pesantren tempat uji coba program MBG di Lombok Timur. Pondok pesantren sudah maksimal memberikan pelayanan terbaik dengan harapan suksesnya program presiden tersebut.

Ia menegaskan bahwa program yang sangat bagus ini harus didukung semua masyarakat Indonesia dan pers memiliki peran untuk menyosialisasikan. Akan tetapi, saat peran itu dilakukan wartawan, justru anggota PWI Lotim mendapatkan perlakukan tidak layak.

"Tindakan intimidasi pengambilan kamera secara paksa dan penghapusan hasil liputan itu yang kami tidak terima. Sangat wajar bila semua komunitas jurnalis berteriak dengan persoalan ini," ujarnya lagi.

Anggota PWI Lombok Timur, kata dia, mendesak petugas yang arogan itu ditarik dari satuan tugas Makan Bergizi Gratis.

"Ini jadi pelajaran untuk semua agar tidak terulang lagi. Siapa pun tidak boleh melakukan intimidasi terhadap wartawan yang sedang melaksanakan tugas. Kami bekerja dilindungi UU," katanya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus