Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KEMARAHAN itu rupanya masih membara. Ketika warga Alas Tlogo dan petinggi Angkatan Laut bertemu di pendapa Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Senin pekan lalu, dua orang warga tiba-tiba histeris. ”Neser onggu kakeh, Cong (Nak, kasihan benar kamu),” kata Saumar, ayah Rohman, yang tewas terkena tembakan marinir, dalam bahasa Madura sambil terisak. Tak lama, menyusul Saliyep, istri Sutam—juga korban tewas—jatuh pingsan dan meracau. Mereka lalu dibawa ke luar ruangan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo