Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sepekan setelah peristiwa pengeroyokan TNI oleh juru parkir, di kompleks pertokoan Arundina, Jalan Lapangan Tembak, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, tidak ada juru parkir di sana. Seorang pedagang nasi rames, Titik Ariswiyati, mengatakan para jukir belum berani menampakkan diri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Masih takut untuk ke sini lagi," kata Titik kepada Tempo di samping pertokoan Arundina, Ciracas, Rabu siang, 19 Desember 2018. Titik mengatakan, mereka sudah sepekan bersembunyi.
Penyebabnya, beberapa juru parkir dibekuk polisi akibat mengeroyok terhadap dua anggota TNI. Perkara itu bermula pada Senin lalu, 10 Desember 2018. Seorang juru parkir, Herianto Panjaitan alias Etek, terlibat cek-cok dengan anggota TNI AL, A. Komaruddin.
Komaruddin yang tengah memarkir kendaraannya di depan sebuah warung soto keberatan motornya dipindahkan oleh Etek tanpa permisi. Walhasil, keduanya adu mulut. Di sela pertengkaran, rekan Etek, Iwan Hutapea, menghampiri Komaruddin.
Iwan memukul Komaruddin hingga menyebabkan pertengkaran makin panas. Seorang anggota Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres), Rivonanda Maulana, yang kebetulan melintas, berniat membantu rekan sesama TNI-nya.
Namun, Rivonanda malah ikut jadi korban. Klimaksnya, dua TNI itu dikeroyok oleh Iwan, Etek, dan tiga rekan mereka. Di antaranya Agus Pryatna, Depi, dan istri Iwan, Suci Ramdani.
Imbas kejadian itu, kata Titik, halaman pertokoan Arundina yang semula ramai juru parkir menjadi sepi. Sejumlah pengunjung, kata dia, bersyukur lantaran tak ada pungutan liar lagi.
Camat Ciracas Musa Safrudin mengatakan, kini keamanan di sekitar lokasi kejadian diperketat. Musa telah memerintahkan perangkat kelurahan dan RW untuk mengamankan wilayahnya pasca kejadian, agat tidak ada lagi kasus pengeroyokan atau tindak kekerasan lainnya.