Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
RAUT muka Kasman Noho langsung memerah. Sembari bersandar di kursi rumahnya, di Kelurahan Moutong, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, ia tampak menahan amarah saat mendengar berita bebasnya polisi yang telah menganiayanya. Rabu pekan lalu itu, penyiksaan tersebut masih meninggalkan bekas. Kendati dia sudah bisa berjalan, kepalanya masih pening dan sekujur badannya kerap linu. ”Saya disiksa untuk mengakui perbuatan yang tidak saya lakukan,” katanya kepada Tempo yang mendatangi rumahnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo