Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Anggota staf Pengadilan Negeri Jakarta Pusat itu muncul kembali, mengingatkan Bagus Irawan bahwa sidang segera dimulai. Tapi, Selasa pekan lalu, sang hakim tetap tak beranjak dari kursinya. Dari balik meja yang terletak di sudut ruang kerjanya, Bagus seperti menumpahkan kekesalan atas apa yang sedang ia alami. ¡±Ini pembunuhan karakter,¡± katanya kepada Tempo. "Karier saya 25 tahun sebagai hakim tak ada artinya," dia melanjutkan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo