Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
LOGISTIK
Terancam Ekspansi Pelindo II
Perusahaan jasa kepelabuhanan yang tergabung dalam beberapa asosiasi memprotes ekspansi besar-besaran yang dilakukan PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II). Keluhan dari sejumlah pengusaha itu muncul karena banyaknya anak usaha perusahaan milik negara tersebut yang beroperasi di bisnis kepelabuhanan.
Sebut saja PT Indonesia Kendaraan Terminal, PT Energi Pelabuhan Indonesia, PT Integrasi Logistik Cipta Solusi, PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia, PT Pengembang Pelabuhan Indonesia, dan PT Pelabuhan Petikemas Indonesia. Para pengusaha itu khawatir mereka akan tergusur dan gulung tikar. ¡±BUMN seharusnya menjadi fasilitator, bukan mematikan sektor swasta,¡± kata Ketua Umum Indonesian National Shipowners Association Carmelita Hartoto.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Bongkar-Muat Indonesia, Bambang K. Rahwardi, mengatakan jumlah perusahaan bongkar-muat di Pelabuhan Tanjung Priok terus berkurang karena beberapa badan usaha milik negara kepelabuhanan itu ingin menguasai bisnis dari hulu ke hilir. ¡±Dari 100 perusahaan, dalam beberapa tahun terakhir tinggal 16 perusahaan. Kinerjanya pun terus menurun,¡± ujarnya.
Direktur Utama Pelindo II R.J. Lino mengakui adanya beberapa upaya efisiensi di pelabuhan yang mereka kelola. ¡±Saya coba bersihkan. Kalau ada yang tidak suka, itu wajar saja. Tapi kami melakukannya untuk kepentingan publik lebih luas.
FORUM APEC
Protes Proteksi Negara Maju
Pemerintah menyatakan akan mati-matian memperjuangkan produk pertanian di Forum Kerja Sama Ekonomi Negara-negara Asia-Pasifik (APEC). Negara maju anggota APEC diminta menurunkan standar mutu dan mereduksi tarif masuk bagi produk pertanian sektor perkebunan dan kehutanan dari Indonesia, seperti sawit, karet, pulp, dan cokelat.
"Cina, Kanada, beberapa negara ÂASEAN, Amerika Serikat, dan negara Amerika Latin lainnya menerapkan kebijakan proteksionis kepada produk Indonesia. Kami ingin keadilan, jangan menguntungkan negara maju saja," ucap Direktur APEC dan Organisasi Internasional Lainnya di Kementerian Perdagangan, Deny W. Kurnia, di Surabaya, Senin pekan lalu.
Deny menduga kebijakan proteksionis itu dipengaruhi oleh perusahaan multinasional yang ingin menjaga kepentingan bisnisnya. Mereka merasa ruang gerak bisnisnya terganggu oleh masuknya produk perkebunan Indonesia. Pada 2012, total ekspor Indonesia ke kawasan APEC mencapai US$ 139,9 miliar, dengan pertumbuhan selama periode 2008-2012 tercatat sebesar 13,43 persen.
EKONOMI MAKRO
Pemerintah Waspadai Krisis Global
Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan pemerintah terus mengantisipasi krisis global, yang diperkirakan belum akan pulih dalam waktu dekat. Efek krisis masih akan mempengaruhi proyeksi pertumbuhan ekonomi di banyak negara, termasuk Indonesia.
Antisipasi dilakukan dengan menurunkan proyeksi pertumbuhan ke kisaran 6,5-6,8 persen dari target 6,8 persen asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2013. "Kami mengantisipasi, walau Indonesia masih relatif baik dan selalu tumbuh di atas enam persen dalam sembilan kuartal terakhir," kata Agus dalam diskusi dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Rabu pekan lalu.
Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global per Januari 2013 sebesar 3,5 persen. Angka ini lebih rendah ketimbang prediksi per Oktober 2011, sebesar 4,5 persen. "Kalau masih di bawah empat persen, artinya dunia masih mengalami krisis," ujar Agus.
TATA NIAGA
Draf Tata Niaga Kedelai Rampung
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengungkapkan draf peraturan presiden tentang tata niaga kedelai sudah selesai dirumuskan. "Tapi (penerbitannya) tunggu tanda tangan beberapa menteri," katanya setelah meninjau Pasar Turisari, Surakarta, Rabu pekan lalu.
Gita mengaku yakin tata niaga ini akan menjamin stabilitas harga komoditas tersebut, sehingga akan menguntungkan konsumen dan petani. "Konsumen bisa menjangkau harga kedelai dan petani mendapat insentif sehingga bersedia menanamnya."
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan harga pembelian pemerintah untuk kedelai akan tercantum dalam peraturan presiden tersebut. Penetapan harga minimal diharapkan bakal menjamin keuntungan petani. Walhasil, petani lebih bersemangat menanam kedelai, sehingga produksi tahu-tempe tak lagi terlalu bergantung pada impor.
PERDAGANGAN
Impor Daging Mahal Dibuka
Pemerintah memutuskan membuka keran impor daging beku jenis prime cut. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pertumbuhan kelas menengah di Indonesia menyebabkan permintaan daging jenis ini melonjak, sementara belum ada pasokan cukup dan produksi dalam negeri tak memadai.
Penambahan impor daging prime cut nantinya tidak lagi berdasarkan kuota. Menurut Menteri Pertanian Suswono, pemerintah akan menerapkan sistem tarif yang diyakini bisa mengendalikan volume impor. Sistem tarif ini akan dijadikan pegangan pemerintah agar harga sapi di kalangan peternak lokal tidak anjlok.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan daging prime cut lebih banyak dikonsumsi untuk kepentingan industri, seperti hotel, katering, dan restoran. "Karena harganya tinggi, tidak akan merembes ke pasar-pasar becek," katanya seusai rapat koordinasi stabilitas harga pangan, Rabu pekan lalu.
Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) pesimistis impor daging jenis ini bisa menekan harga daging di pasar. "Yang bergembira hanya konsumen golongan atas," ujar Direktur Eksekutif Aspidi Thomas Sembiring.
PENERBANGAN
Merger Dua Maskapai Udara Amerika
AMR Corporation, pemilik American Airlines, memastikan segera melakukan merger dengan maskapai penerbangan US Airways. Keputusan itu diambil setelah Senin pekan lalu AMR Corp menyatakan tidak akan mengambil langkah pengajuan pailit, meski diputuskan bangkrut oleh pengadilan. Merger diharapkan bisa terealisasi pada kuartal ketiga tahun ini.
Bergabungnya American Airlines dan US Airways akan menghasilkan sebuah maskapai baru terbesar di dunia, dengan aset sekitar US$ 11 miliar. Maskapai baru itu nantinya akan mempekerjakan 100 ribu karyawan dan memiliki 6.700 penerbangan per hari dengan 336 destinasi.
Kedua maskapai menguasai banyak rute internasional dan domestik di bagian timur dan kawasan pantai barat Amerika Serikat. Penggabungan keduanya membuat peta persaingan kian ramai setelah dua perusahaan raksasa juga menyatakan bergabung, yaitu United Airlines dan Delta Airlines.
Kantor berita Reuters menyebutkan Doug Parker, Chief Executive Officer US Airways, akan disiapkan menjadi nakhoda di maskapai penerbangan baru itu. Parker akan menerima kompensasi sebesar US$ 19,5 juta bila ia lengser dari US Airways, yang tahun lalu menggajinya US$ 5,5 juta.
INVESTASI
Harga Emas Longsor
PARA investor mulai ketar-ketir menyusul penurunan harga emas yang mencatat nilai kejatuhan terbesar sejak 1980. Harga emas berjangka untuk pengiriman Juni ditutup US$ 1.361 (sekitar Rp 13,2 juta) per ounce di Comex New York pada Senin pekan lalu waktu setempat.
Seperti dilaporkan Bloomberg, harga emas turun lebih dari US$ 200 dalam dua sesi atau mencapai 13 persen sejak 11 April. Ini adalah penurunan dua sesi terbesar sejak 30 tahun lalu.
Faktor utama yang menyebabkan harga emas jatuh adalah turunnya inflasi global, sehingga mengurangi nilai emas sebagai instrumen lindung nilai terhadap kenaikan harga. Menurut indeks JPMorgan, inflasi global memuncak di angka empat persen pada 2011 dan jatuh terus sejak itu. Harga global pada Februari hanya naik 2,5 persen dari tahun sebelumnya. Inflasi naik sangat sedikit dari tingkat saat ini.
Pekan sebelumnya, Goldman Sach sempat memperingatkan bahwa harga emas turun lebih cepat setelah reli terpanjang dalam sembilan dekade. "Bagi yang melakukan pembelian sebelum ini, penurunan besar mungkin akan dirasakan," ujar kepala strategi di National Securities Corp di New York, Donald Selkin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo