Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Terpeleset BBM Palsu

Pemalsuan BBM di jawa tengah dan jawa timur terbongkar. ada oknum abri dan pengusaha yang terlibat. (krim)

21 Mei 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BERMAIN-MAIN dengan minyak, terpeleset. Itulah yang terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur belakangan ini. Sampai pekan lalu, razia yang dilancarkan di seputar Semarang, telah menangkap 39 tersangka. Mereka disangka keras terlibat perkara pemalsuan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium, solar, dan residu. Puluhan tersangka lain, terjaring Operasi Patra yang dilancarkan di Surabaya, akhir Maret lalu. Omset pemalsuan "emas hitam" di kedua kota itu besar juga: sekitar 200 ton sehari. Khusus di Semarang, menurut Kepala Pom Dam VII Diponegoro Letkol CPM Benny Siahaan, solar dan premium yang dipalsukan mencapai 140 tori sehari. Dan BBM yang telah dipalsukan itu tak hanya tersebar di Semarang, tapi juga ke beberapa kota seperti Demak, Pekalongan, Purwodadi, sampai Surakarta. Cara pemalsuan itu sendiri sebenarnya cukup sederhana. Contohnya adalah yang dilakukan kawanan Hendro. Keluar dari depot Pertamina di Pengapon, Semarang, mobil tangki yang dikemudikan Santoso melaju ke arah luar kota. Sekitar 5 km dari Semarang, mobil itu tiba-tiba memasuki pekarangan rumah Hendro, 36 tahun. Pintu garasi segera ditutup rapat, dan di dalam, seketika terjadi kesibukan yang luar biasa. Segel timah yang menutup slang minyak dibuka, lalu sebagian solar dikeluarkan dari dalam tangki, ditampung di dalam drum-drum yang telah disediakan. Lalu, dari drum yang lain, orang sibuk menuangkan residu ke dalam mobil tangki. Jumlahnya yang dituang sebanyak solar yang dikeluarkan dari sana. Walhasil, isi tangki tak berubah, sama seperti ketika mobil yang dikendarai Santoso itu keluar dari Depot Pengapon. Dan langganan Pertamina tak bakal curiga. Karena segel yang dirusak, diganti dengan segel baru -- yang asli tapi palsu. Segel "aspal" itu, lengkap dengan alat pengepresnya, kabarnya diperoleh dari orang Pertamina sendiri dengan harga Rp 300 sebuah. Beberapa saat kemudian, mobil tadi meluncur ke arah pompa bensin, pangkalan minyak, pabrik atau perusahaan pelayaran. Sudah tentu minyak campur aduk tadi dijual dengan harga resmi. Dan untuk mengikat konsumen, taktiknya, kawanan pemalsu memberikan pelayanan yang cepat dan tak berbelit-belit. "Membayarnya juga bisa belakangan," kata Alwin Purnama dari PT Orbo di Semarang, salah satu pelanggan, yang sebelumnya juga tak menaruh curiga. Tak heran bila usaha pemalsuan BBM itu tetap lancar. Di seputar Semarang, operasi gabungan polisi dan tentara menemukan 17 lokasi pemalsuan, seperti milik Hendro. Di lokasi tersebut, solar dicampur residu, dan solar yang disedot dari mobil tangki digunakan untuk mencampur premium. Perbandingan yang asli dengan pencampurnya itu sekitar 11:1. Menurut Mayor CPM Memet Surachmat, kepala Penerangan Pom Dam VII, bisnis minyak palsu itu mendatangkan keuntungan yang lumayan. Para tersangka yang kini ditahan, katanya, mengaku mendapat keuntungan Rp 130 ribu dari sebuah mobil tangki berkapasitas 5 ton, bila yang dipalsukan adalah premium. Solar palsu mendatangkan untung yang lebih kecil yaitu Rp 75 ribu per mobil tangki, sedangkan minyak tanah palsu Rp 30 ribu. Keuntungan yang diperoleh komplotan pemalsu minyak di Jawa Timur, kira-kira juga sebegitu. Cara pemalsuannya pun hampir tak ada beda. Lokasi pemalsuan, menurut sebuah sumber, terdapat antara lain di Jalan Kalimas, Jalan Jakarta, Jalan Demak, Taman Sepanjan dan di Sidoarjo. Tempat-tempat tersebut berupa sebidang tanah dan biasanya tertutup dinding bambu yang cukup tinggi. Pemalsuan di Jawa Timur itu, "lebih edan-edanan dibanding yang di Semarang," kata sumber itu lagi. Ia memperkirakan, premium atau solar palsu itu campurannya lebih brutal, 5:1 atau malahan 7:3. "Kalau tidak percaya, coba saja periksa ke laboratorium," katanya. Adanya BBM palsu, seperti diakui Letkol Pol. M. Socheh, kepala Penerangan Kodak Ja-Tim, sebenarnya sudah disinyalir sejak lama. Seorang pemilik pompa bensin di Surabaya, mengaku sejak 1978 mendapat kiriman BBM palsu. Ia mengetahui hal itu ketika pada suatu hari, ada bensin tumpah saat dituangkan dari mobil tangki. "Bensin kok keringnya lama sekali," katanya mengenang. Ia lalu mencari penyalur lain. Tak tahunya bensin yang dikirim, sama saja dengan terdahulu. Perkara pemalsuan itu sulit dibongkar, karena selain banyak korak atau gali yang terlibat, di belakang mereka konon ada "orang kuat" duduk sebagai pelindung. Dari 39 tersangka yang ditangkap di Semarang, misalnya, tiga di antaranya oknum ABRI dan 17 lainnya pengusaha. Maka jadilah mata rantai bisnis minyak palsu itu sebagai jalinan yang rapi, yang sulit dijejaki orang luar. Menurut Letkol Benny, tiga oknum ABRI yang diduga menjadi pelindung, kini tengah diperiksa. Begitu juga 36 tersangka lainnya, kini terus dimintai keterangannya oleh polisi. Adapun para tersangka di Surabaya, menurut Letkol Socheh sendiri, sebagian besar kini sudah dibebaskan kembali. Hanya tiga orang masih diperiksa secara intensif. Sebelas mobil tanki yang sempat diamankan pun kini sudah dikembalikan kepada yang empunya. Dan itulah yang dipertanyakan sementara pihak. "Kenapa dilepaskan, padahal mereka tertangkap basah ketika melakukan pemalsuan," kata seorang pengusaha pompa bensin dengan sengit. Tapi, kata Socheh, para tersangka dilepaskan karena, "tak ada alasan kuat untuk menahan mereka lebih lama lagi." Yang jelas, katanya lagi, setelah pemeriksaan selesai berkas perkara segera akan dilimpahkan ke kejaksaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus