Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Tokoh Lintas Agama Berdoa Bersama Peringati Bom Surabaya

Tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat berkumpul serta berdoa bersama di Gereja Santa Maria Tak Bercela untuk peringati setahun bom Surabaya.

14 Mei 2019 | 03.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tim Jibom Gegana Sat Brimob Polda Jatim melakukan sterilisasi di Gereja Katolik Santo Yakobus, Surabaya, Jawa Timur, Senin 24 Desember 2018. Sterilisasi tersebut untuk memberikan keamanan dan kenyamanan kepada umat Kristiani dalam menjalankan ibadah pada Hari Natal. ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Para tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat berkumpul serta berdoa bersama di Gereja Santa Maria Tak Bercela (STMB) Surabaya, Senin malam 13 Mei 2019. Mereka mengenang peristiwa bom Surabaya di tiga gereja setahun lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pimpinan Gereja STMB Romo Eka Winarno mengatakan, kegiatan ini sebagai simbol setiap tanggal 13 Mei untuk menolak segala bentuk kejahatan, teroris maupun kekekerasan lain yang mengakibatkan korban.

Tak hanya doa dan pujian dari perwakilan gereja, penampilan hadrah dan seribu lilin juga mewarnai peringatan di gereja yang berada di Jalan Ngagel tersebut.

"Sejauh saya mengenal dan bertemu dengan korban, mereka mulai bangkit. Namun untuk pulih tidak bisa diukur tapi mereka memaafkan. Karena pelaku juga salah tafsir dalam memahami agama," ujarnya.

Romo Eka mengemukakan kegiatan refleksi hari ini tak hanya untuk korban bom di tiga gereja di Surabaya, tapi juga di Selandia Baru dan Sri Lanka.

Ia juga meminta agar kejadian tersebut tak lagi terulang, perlu keterlibatan dari masyarakat serta perlu ditingkatkannya persaudaraan antarumat.

Sementara Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera yang mewakili Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan kegiatan ini agar masyarakat Jatim tidak takut dengan teror.

Selain itu, tokoh agama menolak kekerasan ini dalam rangka Surabaya aman tertib dalam pelaksanaan Pemilu 2019.

"Kembali bersatu agar tidak mudah terkena ideologi-ideologi yang tidak bertanggung jawab atas keamanan bangsa," kata Barung.

Peristiwa bom Surabaya terjadi selama dua hari, yaitu pada 13 dan 14 Mei 2018. Lima insiden ledakan terjadi, yakni pada Minggu (13/5/2018) bom bunuh diri di tiga gereja berbeda, yakni Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di wilayah Ngagel, GKI Wonokromo Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta di Jalan Raya Arjuno.

Kemudian, Minggu malam sekitar pukul 20.00 WIB bom meledak di Rusunawa Blok B lantai 5 Kelurahan Wonocolo, Kabupaten Sidoarjo, serta pada Senin 14 Mei 2018 pagi pukul 08.50 WIB bom meledak di pintu masuk Mapolrestabes Surabaya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus