Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

TPNPB OPM Bunuh 17 Penambang Emas dalam Empat Hari Terakhir

TPNPB OPM menuding kebanyakan dari pendulang emas bukan Orang Asli Papua sehingga mereka klaim sebagai intel dari pemerintah.

10 April 2025 | 09.50 WIB

TPNPB-OPM Kodap Yahukimo pimpinan Semut B. Sobolim di Yahukimo, Papua Pegunungan, 9 April 2025. Dok. TPNPB-OPM
Perbesar
TPNPB-OPM Kodap Yahukimo pimpinan Semut B. Sobolim di Yahukimo, Papua Pegunungan, 9 April 2025. Dok. TPNPB-OPM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - 17 pendulang emas illegal di wilayah Kabupaten Yahukimo Provinsi Papua Pegunungan terbunuh dalam kurun waktu empat hari terakhir. Mereka dibunuh oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM). "Ya benar (17 pendulang emas dieksekusi). Dan yang lolos melarikan diri 50 orang, tiga luka," kata juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom ketika dihubungi lewat aplikasi perpesanan pada Kamis, 10 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sebby memperkirakan, ada sekitar 100 orang penambang emas yang berada di wilayah Yahukimo. Kebanyakan dari mereka bukan merupakan Orang Asli Papua (OAP), sehingga mereka dianggap merupakan intel dari pemerintah. "Ya, kami bilang ya (intel)," ujar Sebby dalam rekaman suara yang ia kirimkan kepada Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Oleh karena itu, Sebby kembali mengingatkan kepada para warga pendatang di Papua untuk segera meninggalkan lokasi-lokasi yang telah ditetapkan sebagai zona perang oleh TPNPB OPM. Sebab bila tidak, kata dia, mereka bisa saja dianggap merupakan bagian dari infiltran dan menjadi sasaran dari TPNPB OPM. 

"Jikalau mereka tidak mengindahkan peringatan kami, maka kami anggap mereka semua itu bagian dari Indonesia Security Forces," ucapnya menegaskan. 

Dalam keterangan sebelumnya, Sebby mengatakan dalam operasi yang dilakukan dalam jangka waktu 6-8 April 2025, TPNPB-OPM telah membunuh 11 pendulang emas. OPM mengklaim mereka merupakan bagian dari intel pemerintah Indonesia.  TPNPB-OPM kembali membunuh enam penambang emas yang mereka klaim sebagai intel pada Rabu, 9 April 2025. Semua korban yang dibunuh OPM berada di wilayah Yahukimo. 

Kabupaten Yahukimo merupakan satu dari total sembilan wilayah yang telah ditetapkan oleh TPNPB OPM sebagai zona perang. Wilayah lainnya adalah Pegunungan Bintang; Nduga; Puncak Jaya; Intan Jaya; Maybrat; Dogiyai; Paniai; dan Deiyai.

Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani menyatakan instansinya telah mengerahkan tim gabungan untuk menindaklanjuti kejadian 11 warga Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Faizal menyatakan instansinya telah mengerahkan 15 personel anggota kepolisian Polres Asmat, serta 11 personel gabungan yang terdiri Satgas Tindak dan Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz.  "Satgas Operasi Damai Cartenz akan terus memburu para pelaku dan memastikan keamanan warga di Papua tetap terjaga,” ucap dia.

Komandan Kodim 1715/Yahukimo Letkol Inf Tommy Yudistyo membantah pendulang emas yang menjadi korban pembunuhan KKB di Kali Silet perbatasan Kabupaten Yahukimo dengan Kabupaten Asmat merupakan anggota TNI. "Korban dipastikan bukan anggota TNI sehingga apa yang dinyatakan KKB adalah berita hoaks, bohong, atau tidak benar," kata Dandim Yahukimo Letkol Inf Tommy Yudistyo dikutip dari Antara di Yahukimo, Rabu, 9 April 2025.

Tommy mengatakan KKB sengaja menyebar informasi dengan menyatakan bahwa korban adalah anggota TNI. Padahal korban merupakan warga sipil yang mendulang emas.

M. Raihan Muzakki ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus