Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BATAM hanyalah salah satu tempat pabrik sabu-sabu yang ditemukan di Indonesia.
Yang lain pernah ditemukan di Jakarta, Tangerang, dan Bogor. Padahal, lima tahun silam, Indonesia sebatas pengimpor dan tempat transit benda haram itu, sebelum dilempar ke Australia dan Selandia Baru.
Empat pabrik di Batam
- Kompleks Duta Mas Cluster II, Batam Center
- Kawasan Industri Hijrah Industrial Estate Batam
- Ruko Hap Seng, Industrial Estate Batam
- Ruko Taman Niaga, Muka Kuning, Batam
Ada 43 "pelabuhan tikus" di Batam yang longgar pengawasannya. Yang diduga jalur masuknya bahan narkoba:
- Pelabuhan Tanjung Riau, Sekupang
- Pelabuhan Telaga Punggur, Nongsa
- Pelabuhan Barelang, Galang
Mulai operasi: April 2007 Omzet: Rp 90 miliar per bulanKapasitas produksi: 100 kilogram per bulan
Temuan polisi:bahan kimia cair 44 drum, bahan kimia padat 4,5 ton untuk 600 kilogram sabu-sabu senilai Rp 454 miliar (harga sabu-sabu sekitar Rp 90 ribu per gram).
Terus BertambahJumlah pemakai narkoba (termasuk sabu-sabu) terus bertambah. Terbanyak yang mengonsumsi adalah pelajar sekolah menengah pertama dan atas. Wilayah paling banyak pecandunya, secara berturut-turut, Jakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Elik S. Sumber: Bareskrim Mabes Polri dan Badan Narkotika Nasional
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo