Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Deretan Kampung Pecinan di Indonesia yang Wajib Dikunjungi Saat Perayaan Cap Go Meh

Pecinan sangat kental dengan nuansa budaya Cina, mulai dari pintu gerbang, bangunan, tempat ibadah atau klenteng dan aksesori di sekitarnya yang didominasi dengan warna merah.

16 Februari 2022 | 12.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tempo.co - Cap Go Meh berasal dari bahasa Hokkien yang artinya malam kelima belas. Seperti namanya, Cap Go Meh masih dalam rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek yang jatuh setiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Tionghoa. Sebutan Cap Go Meh terkenal #DiIndonesiaAja, di negara lain disebut sebagai Festival Lampion.  Biasanya, perayaan #CapGoMeh diawali dengan berdoa di wihara, lalu dilanjutkan dengan pertunjukkan tradisional Tionghoa seperti barongsai. Perayaan Cap Go Meh paling ramai diadakan di kampung cina atau yang sering disebut dengan pecinan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pecinan sangat kental dengan nuansa budaya Cina, mulai dari pintu gerbang, bangunan, tempat ibadah atau klenteng dan aksesori di sekitarnya yang didominasi dengan warna merah. Selain itu, kita juga bisa menikmati kuliner khas Tiongkok yang banyak dijual di pecinan. Supaya enggak ketinggalan keseruan perayaan Cap Go Meh di pecinan, follow Instagram @pesonaid_travel dan TikTok @pesonaindonesiaofficial!

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mau lihat keseruan perayaan Cap Go Meh di Pecinan? Ini dia deretan #kampungpecinan di Indonesia yang wajib kamu kunjungi!

1. Pecinan Medan, Sumatera Utara

Klenteng Maha Vihara Maitreya (Sumber: shutterstock)

Di Medan daerah pecinan dikenal dengan sebutan Kesawan Square, tepatnya di Jalan A. Yani, Medan Barat. Pecinan ini sudah berada sejak pemerintahan Hindia Belanda. Kesawan Square merupakan pecinan terbesar di wilayah Kesultanan Melayu Deli. Sehingga pecinan ini menjadi kawasan tertua yang ada di Kota Medan. Pecinan ini dibangun oleh dua orang Taipan yang bernama Tjong Yong Hian dan Tjong A Fie. Saat ini, Kesawan Square menjadi salah satu destinasi wisata kuliner malam yang wajib dikunjungi jika berada di Kota Medan.

2. Pecinan Petak Sembilan, DKI Jakarta

Vihara Dharma Bhakti (Sumber: shutterstock)

Petak sembilan merupakan salah satu pecinan terbesar di Indonesia yang terletak di Glodok, Jakarta Barat. Sejak zaman dulu, pecinan ini sudah menjadi motor penggerak ekonomi di Jakarta. Oleh karena itu, pada 2018, Sandiaga Uno yang masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta menjadikan kawasan ini sebagai cagar budaya untuk menarik wisatawan asing. Kawasan ini sudah menjadi tempat pemukiman warga Tionghoa sejak Perang Jawa di tahun 1700an. Klenteng Jin De Yuan dan Vihara Dharma Bhakti menjadi tempat legendaris yang merupakan klenteng tertua di Jakarta. Tak heran jika perayaan Tahun Baru Imlek hingga Cap Go Meh begitu semarak di kawasan ini.

3. Pecinan Semarang, Jawa Tengah

Klenteng Tay Kak Sie (Sumber: shutterstock)

Kawasan pecinan di Semarang sudah ada sejak tahun 1743. Pecinan ini dibuat akibat ketakutan Belanda pasca pemberontakan orang Tionghoa di Batavia. Sejak saat itu, orang-orang Tionghoa membangun kehidupan di kawasan ini. Dijuluki sebagai pecinan dengan 1001 klenteng, kawasan ini setidaknya memiliki 9 tempat ibadah dengan keunikannya masing-masing. Klenteng yang paling terkenal yakni Klenteng Siu Hok Bio dan Tay Kak Sie. Kawasan ini memiliki beragam aktivitas yang dapat Anda nikmati seperti Wisata Kuliner Semawis dan Pasar Imlek Semawis yang diadakan selama 3 hari untuk menyambut perayaan Tahun Baru Imlek.

4. Pecinan Surabaya, Jawa Timur

Gerbang Pecinan Kya-Kya di Surabaya (Sumber: shutterstock)

Kampung-kampung Pecinan di Surabaya mempunyai keunikan dan kekhasan masing-masing sehingga berkembang menjadi tempat wisata yang kental dengan nuansa Tiongkok. Salah satu contoh kampung wisata pecinan yang terkenal di Surabaya yaitu Kya-Kya. Kata Kya-Kya diambil dari dialek Tionghoa yang artinya jalan-jalan. Sebab, dulunya kawasan ini merupakan salah satu pusat kuliner di Surabaya. Banyak makanan khas Tiongkok yang bisa kita nikmati di sini apalagi saat perayaan Cap Go Meh. Kya-Kya terletak di Jalan Kembang Jepun, di sini terdapat berbagai bangunan kuno salah satunya bekas gedung tembakau. Kawasan ini juga menjadi tempat penyelenggaraan berbagai atraksi dan festival terutama pada saat perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh.

5. Pecinan Singkawang, Kalimantan Barat

Pecinan di Pusat Kota Singkawang (Sumber: shutterstock)

Menjadi salah satu kota ikonik yang mayoritas penduduknya merupakan etnis Tionghoa, pecinan Singkawang merupakan kawasan kampung Cina terbesar di Indonesia. Setiap tahunnya, kawasan ini menjadi pusat perhatian dunia terutama pada saat perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh. Sebab, selalu diadakan festival Cap Go Meh yang megah sehingga dianggap sebagai festival terbesar di Asia Tenggara. Festival ini menampilkan berbagai atraksi yang menggabungkan antara budaya Tionghoa dengan budaya dayak khas Kalimantan.

Festival Budaya Tionghoa seperti pada perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh sendiri menarik perhatian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Menurutnya Festival Budaya Tionghoa memberikan banyak dampak yang positif, melestarikan tradisi khas masyarakat Tionghoa, serta sarana pemersatu dalam kebhinekaan.

“Saya berharap Festival Budaya Tionghoa ini, mampu menjadi pemersatu dalam bingkai kebhinekaan untuk sama-sama membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya di tengah pandemi,” ungkap Sandiaga Uno di acara Festival Budaya Tionghoa di Medan, 3 Februari 2022.

Yuk lihat keseruan perayaan Cap Go Meh di kampung pecinan! Jangan lupa untuk selalu menerapkan protokol kesehatan 6M serta mengikuti program vaksinasi untuk mencegah penularan Covid-19.

Tempo.co - DS

Tempo.co - DS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus